07.01.2015 Views

Menuju Keunggulan Operasional dan Kondisi Keuangan yang ...

Menuju Keunggulan Operasional dan Kondisi Keuangan yang ...

Menuju Keunggulan Operasional dan Kondisi Keuangan yang ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI<br />

Tahun <strong>yang</strong> berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2004 <strong>dan</strong> 2003<br />

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

l. Kapitalisasi Biaya Pinjaman<br />

Sesuai dengan PSAK No. 26 <strong>yang</strong> telah direvisi mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs <strong>dan</strong> beban<br />

lainnya <strong>yang</strong> terjadi akibat transaksi pinjaman <strong>yang</strong> digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi.<br />

Kapitalisasi atas biaya pinjaman ini sampai dengan pembangunan tersebut selesai dikerjakan <strong>dan</strong> aktiva tersebut siap<br />

untuk digunakan. Pada tahun 2004 <strong>dan</strong> 2003, tidak ada biaya pinjaman <strong>yang</strong> dikapitalisasi.<br />

m. Beban Ditangguhkan<br />

Berdasarkan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya <strong>yang</strong> terjadi sehubungan dengan perolehan/perpanjangan hak<br />

atas tanah, meliputi biaya legal, biaya pengukuran tanah, biaya notaris, pajak terkait <strong>dan</strong> biaya lainnya, ditangguhkan <strong>dan</strong><br />

diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah <strong>yang</strong> bersangkutan.<br />

n. Pengakuan Pendapatan <strong>dan</strong> Beban<br />

Pendapatan diakui pada saat barang dikirim <strong>dan</strong> risiko serta manfaat atas kepemilikan dialihkan kepada pelanggan <strong>dan</strong>/<br />

atau jasa telah diberikan. Beban <strong>dan</strong> biaya umumnya diakui <strong>dan</strong> dibebankan pada operasi pada saat terjadinya.<br />

o. Penyisihan Imbalan Kerja<br />

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti (Program Pensiun) untuk semua karyawan tetapnya <strong>yang</strong><br />

memenuhi kriteria <strong>dan</strong> kewajiban imbalan kerja <strong>yang</strong> tidak di<strong>dan</strong>ai berdasarkan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)<br />

Perusahaan <strong>yang</strong> berlaku. Penyisihan untuk KKB tersebut dihitung dengan membandingkan imbalan <strong>yang</strong> akan diterima<br />

oleh karyawan pada usia normal pensiun Program Pensiun dengan imbalan sesuai dengan KKB, setelah dikurangi dengan<br />

akumulasi kontribusi karyawan <strong>dan</strong> hasil pengembangannya. Jika bagian pemberi kerja pada imbalan Program Pensiun<br />

kurang dari imbalan <strong>yang</strong> diharuskan oleh KKB, Perusahaan akan menca<strong>dan</strong>gkan kekurangan tersebut. Sebelum tanggal<br />

1 Januari 2004, Perusahaan menentukan kewajiban imbalan kerja menurut KKB berdasarkan penilaian aktuarial <strong>dan</strong><br />

amortisasi biaya jasa lalu berdasarkan estimasi rata-rata sisa masa kerja dari karyawan <strong>yang</strong> memenuhi kriteria.<br />

Di lain pihak, Anak perusahaan tidak menyelenggarakan program pensiun apapun bagi karyawannya. Namun demikian,<br />

beban tunjangan pensiun untuk Anak perusahaan telah dibukukan sesuai dengan Un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g Ketenagakerjaan<br />

No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU).<br />

Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan menerapkan lebih awal PSAK No. 24 (Revisi 2004) - Imbalan Kerja, secara<br />

retrospektif <strong>dan</strong> menggantikan metode akuntansi sebelumnya mengenai imbalan kerja dengan metode <strong>yang</strong> diharuskan<br />

oleh PSAK <strong>yang</strong> direvisi.<br />

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), beban untuk imbalan kerja berdasarkan KKB/UU ditentukan dengan<br />

menggunakan metode penilaian aktuarial “projected unit credit”. Laba <strong>dan</strong> rugi aktuarial diakui sebagai penghasilan<br />

atau beban apabila akumulasi keuntungan <strong>dan</strong> kerugian aktuarial bersih <strong>yang</strong> belum diakui pada akhir tahun pelaporan<br />

sebelumnya melebihi jumlah <strong>yang</strong> lebih besar dari antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti (“present value of<br />

defined benefit obligation”) atau 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan <strong>dan</strong> kerugian<br />

diakui selama rata-rata sisa masa kerja <strong>yang</strong> diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Lebih lanjut, biaya<br />

jasa lalu <strong>yang</strong> terjadi ketika Perusahaan memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada<br />

program <strong>yang</strong> berlaku harus diamortisasi sepanjang periode sampai dengan imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan<br />

(“vested”).<br />

Karena selisih antara imbalan kerja berdasarkan PSAK <strong>yang</strong> direvisi dengan imbalan kerja <strong>yang</strong> diakui sebelum<br />

tahun 2004 tidak material, Perusahaan membukukan selisih tersebut pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2004 (lihat<br />

Catatan 20).<br />

62<br />

Laporan Tahunan Indocement 2004

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!