07.01.2015 Views

Menuju Keunggulan Operasional dan Kondisi Keuangan yang ...

Menuju Keunggulan Operasional dan Kondisi Keuangan yang ...

Menuju Keunggulan Operasional dan Kondisi Keuangan yang ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN<br />

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI<br />

Tahun <strong>yang</strong> berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2004 <strong>dan</strong> 2003<br />

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)<br />

g. Berdasarkan RUPSLB tanggal 29 Maret 2001, para pemegang saham independen menyetujui perjanjian distribusi ekspor<br />

secara eksklusif antara Perusahaan dengan HCT Services Asia Pte., Ltd. (dahulu HC Trading International Inc.), anak<br />

perusahaan HC, dengan syarat-syarat <strong>dan</strong> kondisi antara lain sebagai berikut (lihat Catatan 17):<br />

• HCT Services Asia Pte., Ltd. (HCT) adalah distributor ekspor eksklusif.<br />

• Perusahaan akan menagih kepada HCT dengan nilai bersih berdasarkan harga FOB dalam mata uang dolar A.S. atas<br />

tagihan HCT kepada pelanggan-pelanggannya, setelah dikurangi:<br />

- 5,5% untuk pengiriman satu juta ton pertama per tahun<br />

- 3,0% untuk pengiriman di atas satu juta ton per tahun<br />

• Jangka waktu perjanjian distribusi ekspor adalah dua puluh (20) tahun.<br />

Jumlah potongan penjualan <strong>yang</strong> diberikan kepada HCT sebesar sekitar US$2,6 juta pada tahun 2004 <strong>dan</strong> US$2 juta<br />

pada tahun 2003.<br />

h. Perusahaan juga mempunyai perjanjian dengan PT Rabana Gasindo Usama (Rabana) dimana Rabana akan membangun<br />

<strong>dan</strong> memiliki fasilitas penyaluran <strong>dan</strong> penerimaan gas alam di Tegal Gede - Citeureup dengan jumlah kapasitas<br />

18 MMSCFD. Perusahaan akan membayar kompensasi sebesar US$0,45 per MMBTU gas alam untuk biaya transportasi<br />

gas <strong>dan</strong> US$0,02 per MMBTU gas alam untuk jasa teknik. Perjanjian tersebut juga mencantumkan jumlah minimal<br />

pengangkutan gas alam tahunan kepada Perusahaan. Jika Perusahaan tidak mampu menggunakan jumlah pemakaian<br />

gas alam <strong>yang</strong> disepakati dalam perjanjian, Rabana akan menagih Perusahaan sejumlah uang atas biaya transportasi gas<br />

<strong>yang</strong> tidak digunakan. Tagihan tersebut harus disepakati oleh kedua belah pihak dalam waktu satu bulan setelah akhir<br />

tahun <strong>yang</strong> bersangkutan. Pembelian minimal tersebut tidak berlaku lagi jika jumlah pembayaran transportasi gas sudah<br />

mencapai US$10.000.000 ditambah bunga <strong>dan</strong> overhead Rabana. Perjanjian ini akan berakhir pada tahun 2014 atau<br />

dapat berakhir jika jumlah volume gas alam <strong>yang</strong> digunakan telah mencapai jumlah <strong>yang</strong> disebutkan dalam perjanjian.<br />

Jumlah biaya transportasi <strong>dan</strong> jasa teknik <strong>yang</strong> dibayarkan kepada Rabana adalah sebesar US$1.096.149 pada tahun<br />

2004 <strong>dan</strong> US$767.771 pada tahun 2003.<br />

i. Perusahaan juga mempunyai perjanjian dengan PERTAMINA untuk membeli gas alam dengan jumlah pembelian minimal<br />

tahunan. Jika Perusahaan tidak dapat menggunakan gas alam dalam jumlah <strong>yang</strong> telah ditentukan, Perusahaan harus<br />

membayar jumlah <strong>yang</strong> tidak digunakan tersebut kepada PERTAMINA. Namun demikian, pembayaran tersebut dapat<br />

diperlakukan sebagai pembayaran uang muka <strong>dan</strong> dapat digunakan sebagai pembayaran untuk pemakaian gas alam<br />

<strong>yang</strong> akan datang. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tahun 2004 untuk pabrik semen di Citeureup <strong>dan</strong> akan<br />

berakhir pada tahun 2014 untuk mesin pembangkit listrik di Citeureup. Jumlah pembelian gas alam dari PERTAMINA<br />

sebesar Rp77.277.348.563 pada tahun 2004 <strong>dan</strong> Rp44.861.430.481 pada tahun 2003. Jumlah hutang <strong>yang</strong> timbul dari<br />

pembelian tersebut masing-masing sebesar US$70.421 (setara dengan Rp654.210.629) <strong>dan</strong> US$197.563 (setara dengan<br />

Rp1.672.371.022) pada tanggal 31 Desember 2004 <strong>dan</strong> 2003, <strong>yang</strong> disajikan sebagai bagian dari “Hutang Usaha - Pihak<br />

Ketiga” pada neraca konsolidasi.<br />

j. Perusahaan mempunyai perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT PLN (Persero) (PLN) dimana PLN setuju untuk<br />

menyalurkan tenaga listrik ke pabrik Perusahaan di Citeureup dengan daya tersambung 80.000 KVA/150 kV dengan<br />

pemakaian minimum 8.000.000 kWh per bulan. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan harus membayar biaya<br />

penyambungan sebesar Rp8.000.000.000, membangun gardu induk, <strong>dan</strong> membangun instalasi penerima transmisi<br />

(“incoming bay”) untuk PLN sesuai dengan standar <strong>dan</strong> spesifikasi PLN. Harga tenaga listrik akan ditetapkan sesuai<br />

dengan peraturan pemerintah.<br />

Perusahaan juga mempunyai perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN dimana PLN setuju untuk menyalurkan tenaga<br />

listrik ke pabrik Perusahaan di Cirebon dengan daya tersambung 45.000 KVA/70 kV. Berdasarkan perjanjian tersebut,<br />

Perusahaan harus membayar biaya penyambungan sebesar Rp2.300.000.000. Harga tenaga listrik akan ditetapkan<br />

sesuai dengan peraturan pemerintah.<br />

94<br />

Laporan Tahunan Indocement 2004

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!