Perencanaan dan Pengendalian - Ditjen Cipta Karya - Departemen ...
Perencanaan dan Pengendalian - Ditjen Cipta Karya - Departemen ...
Perencanaan dan Pengendalian - Ditjen Cipta Karya - Departemen ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
akses terhadap sumber air minum yang layak,<br />
berkelanjutan <strong>dan</strong> fasilitas sanitasi dasar pada<br />
2015 serta peningkatan kehidupan yang signifikan<br />
untuk 100 juta penduduk miskin di permukiman<br />
kumuh pada 2020.<br />
a) Definisi penyediaan terhadap akses air minum<br />
yaitu:<br />
- Sumber air minum yang layak meliputi air<br />
minum perpipaan <strong>dan</strong> air minum nonperpipaan<br />
terlindung yang berasal dari<br />
sumber air berkualitas <strong>dan</strong> berjarak ≥10<br />
meter dari tempat pembuangan kotoran<br />
<strong>dan</strong>/atau terlindung dari kontaminasi<br />
lainnya,<br />
- Sumber air minum layak meliputi air ledeng,<br />
keran umum, sumur bor atau pompa, sumur<br />
terlindung <strong>dan</strong> mata air terlindung, serta air<br />
hujan,<br />
- Air kemasan tidak dikategorikan sebagai<br />
sumber air minum layak terkait akses<br />
keberkelanjutannya.<br />
Target Nasional MDGs proporsi penduduk<br />
terhadap air minum layak pada tahun 2015<br />
adalah: 68,87 % dengan rincian pencapaian<br />
perkotaan 75,29 % <strong>dan</strong> perdesaan 65,81 %. 1)<br />
b) Penyediaan akses sanitasi layak yaitu:<br />
- Sarana sanitasi yang aman, higienis, <strong>dan</strong><br />
nyaman yang dapat menjauhkan pengguna<br />
<strong>dan</strong> lingkungan di sekitarnya dari kontak<br />
dengan kotoran manusia,<br />
- Meliputi kloset dengan leher angsa, toilet<br />
guyur (flush toilet) terhubung dengan sistem<br />
pipa saluran pembuangan atau tangki<br />
septik, termasuk jamban cemplung (pit<br />
latrine) terlindung dengan segel slab <strong>dan</strong><br />
ventilasi, serta toilet kompos.<br />
Target Nasional MDGs proporsi penduduk<br />
terhadap sanitasi layak pada tahun 2015 adalah<br />
62,41 % dengan rincian pencapaian perkotaan<br />
76,82 % <strong>dan</strong> perdesaan 55,55 %. 1)<br />
c) Kriteria permukiman kumuh yaitu:<br />
- Tidak sesuai dengan rencana tata ruang,<br />
- Kepadatan bangunan yang tinggi,<br />
- Kualitas bangunan yang rendah,<br />
- Tidak ada akses terhadap sumber air<br />
minum,<br />
- Tidak a<strong>dan</strong>ya akses terhadap sanitasi dasar<br />
yang layak,<br />
- Luas minimal lantai hunian