11.07.2015 Views

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

108proporsional berisiko lebih besar: Tana Tidung (10,2 persen daerahnya rentan), Samarinda (4,2persen, meskipun lahan ini lebih rentan terhadap banjir daratan daripada banjir pesisir), Bontang(3,8 persen), <strong>dan</strong> Tarakan (3.6 persen). Perkiraan ini cenderung mengabaikan ancaman bagipesisir <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>, karena elevasi diukur oleh satelit 24 <strong>dan</strong> tidak dapat menembus hutan<strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> <strong>yang</strong> lebat. Perkiraan tanah <strong>yang</strong> berada pada ketinggian 20 meter atau kurangdi atas permukaan laut, walaupun jelas berlebihan, akan memberikan kompensasi bagi elevasirendah <strong>yang</strong> berada pada lahan tertutup hutan <strong>dan</strong> memberikan batas atas sebesar 2 juta halahan rentan.Banjir pesisir akan memiliki dampak ekonomi besar tetapi tidak proporsional, bagi<strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>. Meskipun daerah <strong>yang</strong> rentan terhadap banjir pesisir relatif kecil, namundaerah tersebut mengandung sebagian aset terbesar provinsi. Satu-satunya bandarainternasional <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>, yaitu bandara Sepinggan di Balikpapan, berada di pesisir <strong>dan</strong>berada pada ketinggian kurang dari 1 m di atas permukaan laut; bandara Tarakan juga samarentannya. Kilang LNG seharga miliaran dolar Amerika di Bontang, merupakan modal investasitunggal terbesar di provinsi ini, akan berada dalam risiko. Demikian pula dengan kilang Pertaminadi pesisir Balikpapan juga berada di lahan <strong>yang</strong> rawan. Kedua aset itu menghasilkan lebih dari 27persen total PDB <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> pada tahun 2008. Selain kilang <strong>dan</strong> bandara, banyak asetkomersial <strong>dan</strong> perumahan Balikpapan <strong>yang</strong> juga rentan terhadap banjir pesisir.Kombinasi mitigasi keras <strong>dan</strong> lunak akan dibutuhkan untuk beradaptasi terhadap banjirpesisir. Membuat aset ekonomi utama <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>, seperti bandara <strong>dan</strong> kilang, lebihtahan banjir merupakan justifikasi <strong>yang</strong> cukup untuk melakukan investasi di bi<strong>dan</strong>g infrastrukturseperti dinding laut <strong>dan</strong> tanggul. Lahan pertanian dataran rendah dapat lebih terlindungi secaraekonomi dengan memulihkan <strong>dan</strong> melindungi hutan bakau alami provinsi, <strong>yang</strong> dapat mengurangiintensitas gelombang <strong>dan</strong> menahan banjir. Perencanaan bencana <strong>yang</strong> lebih baik penting bagiBalikpapan, <strong>yang</strong> merupakan sebuah kota <strong>yang</strong> memiliki daerah perkotaan <strong>yang</strong> sangat rentan;cepat menyebarkan karung pasir, menyediakan tempat penampungan bagi mereka <strong>yang</strong>rumahnya kebanjiran, <strong>dan</strong> memfasilitasi untuk mendapatkan asuransi <strong>dan</strong> kredit akan membantukota beradaptasi bila terjadi peningkatan banjir pesisir.BANJIR DARATANDRAFTBanjir daratan telah menjadi permasalahan bagi <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>, di mana pada tahun2007 harus merelokasi 80.000 jiwa. Provinsi ini telah mengalami sedikitnya 50 peristiwabanjir daratan dalam empat tahun terakhir. Sebagian besar banjir tersebut kecil, <strong>dan</strong> hanyaberlangsung selama satu hari <strong>dan</strong> mencapai ketinggian kurang dari 0,5 meter. Namun demikian,ka<strong>dan</strong>g terdapat banjir berkala <strong>yang</strong> lebih parah. Pada bulan Juni tahun 2007, banjir panjang<strong>yang</strong> berlangsung selama satu bulan di Kutai Barat <strong>dan</strong> Kutai Kertanegara menggenangi lebihdari 34.000 kilometer persegi <strong>dan</strong> mengungsikan 60.000 orang. Pada bulan September tahun<strong>yang</strong> sama, banjir menggenangi Balikpapan dengan ketinggian banjir lebih dari 1 meter <strong>dan</strong>menyebabkan kematian 4 orang. Pada bulan April 2009, banjir menggenangi sebagian besarSamarinda <strong>dan</strong> harus mengungsikan 20.000 penduduk dari rumah mereka. Perubahan iklimdiperkirakan akan meningkatkan curah hujan bulanan di <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> (estimasi terbaikmenyebutkan bahwa akan ada kenaikan sebesar 0,7 mm <strong>dan</strong> berkisar antara – 4,0 hingga + 4.6mm), terdapat peningkatan risiko pada banjir daratan, tetapi hubungan antara curah hujan <strong>dan</strong>banjir daratan tergantung pada frekuensi <strong>dan</strong> intensitas curah hujan <strong>dan</strong> bukan hanya jumlah ratarata,sehingga penelitian spesifik tentang pola curah hujan <strong>dan</strong> karakteristik hidrologis sungaisungaiprovinsi ini perlu dilakukan untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap banjirdaratan di <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>.Risiko ekonomi terbesar akibat banjir daratan terkonsentrasi di Samarinda <strong>dan</strong>Balikpapan. Dua kota tersebut memiliki setengah dari jumlah penduduk provinsi <strong>Kalimantan</strong>24 Shuttle Radar Topography Mission (SRTM)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!