11.07.2015 Views

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

31tersebut nampaknya memiliki masa depan <strong>yang</strong> cerah karena kebutuhan dunia diperkirakanmeningkat, didorong oleh pertumbuhan pasar ekspor <strong>yang</strong> besar seperti Cina <strong>dan</strong> India.Budi daya kelapa sawit meluas secara pesat, tumbuh hingga lebih dari 35,000 ha pertahun. Saat ini sekitar 465,000 ha 5 lahan ditanami kelapa sawit. Target resmi kami, <strong>yang</strong> tercatatpada tahun 2008 adalah untuk melipattigakan kontribusi PDB sektor tersebut dari tahun 2008sampai dengan 2025, 6 di mana memerlukan tambahan lahan seluas 790,000 ha penanaman<strong>dan</strong> investasi pada pengolahan CPO bernilai tambah. Dengan demikian, PDB dari kelapa sawitdiperkirakan bertumbuh sebesar 7.6 persen per tahun sampai dengan tahun 2020, mencapai Rp1.8 triliun dalam skenario bisnis seperti biasa. Kelapa sawit bertumbuh pesat secara mutlak tetapibahkan lebih mengesankan ketika dibandingkan dengan produk pertanian lain, <strong>yang</strong> diperkirakanmemiliki angka pertumbuhan <strong>yang</strong> se<strong>dan</strong>g yaitu 3 persen per tahun, atau dengan kehutanan, <strong>yang</strong>diharapkan terus mengalami penurunan sebesar 3 persen per tahun. Meskipun PDB kelapa sawitmasih di bawah ba<strong>yang</strong>-ba<strong>yang</strong> sektor minyak, gas, <strong>dan</strong> batu bara provinsi, kelapa sawit tetapmemberikan kontribusi <strong>yang</strong> penting terhadap pertumbuhan, penciptaan lapangan pekerjaan,<strong>dan</strong> keadilan.Kelapa sawit menghasilkan emisi <strong>yang</strong> besar, yaitu 57 MtCO2e pada tahun 2010, <strong>dan</strong>diperkirakan meningkat menjadi 67 MtCO2e pada tahun 2030 oleh karena perluasanperkebunan <strong>yang</strong> pesat secara terus-menerus.Emisi netto sektor kelapa sawit <strong>yang</strong> sebesar 57 MtCO2e pada tahun 2010 menjadikannyasebagai sumber emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar provinsi. Perkebunan kelapa sawitmemerlukan lahan <strong>yang</strong> besar; di <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>, lahan tersebut sebagian besar berasal darihutan <strong>dan</strong> wilayah lahan gambutnya karena selain hutan <strong>dan</strong> wilayah lahan gambut memberikanKeuntungan perkebunan kelapa sawit <strong>yang</strong> jauh lebih tinggidaripada perkebunan lain telah mengakibatkan perluasan lahan<strong>yang</strong> sangat pesatRata-rata keuntungan tahunan dari kelapa sawit <strong>dan</strong>penggunaan lahan lainnyaUSD/ha3,340Perkebunan skalabesar-inti 1DRAFT2,100Perkebunan skalabesarpetanirakyatplasma 22,000Perkebunankayu buburkertas960Petanirakyatmandiri480Karet28LahanpadiUbi19Kelapa sawitPertumbuhan 2004-08 di areapenanamanhaKelapa sawit 237,984Perkebunan kayuUbi 683Karet 14,518PadiJagung-9112,840221,200Gambar 111 Dikelola oleh swasta atau perusahaan milik negara; pusat konsentrasi perbukan mencakup min. 80% area perkebunan2 Dikelola oleh petani rakyat, swasta, atau perusahaan inti milik negara <strong>yang</strong> menyediakan bantuan teknisSUMBER: APP, Grieg-Gran 2006, BPS <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>, Kementerian Kehutanan, Analisis tim5 Dinas Perkebunan <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>6 Bappeda <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!