Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

More documents

Recommendations

Info

6“Sejak tahun 1950, Kalimantan Timur telahmengurangi hutannya sebesar 35 persen(6,9 juta hektar).”DRAFT
7Kata PengantarDunia telah mencapai suatu kesepakatan global bahwa aktivitas manusia diyakini telahmenimbulkan penumpukan karbon dioksida dan gas-gas rumah kaca (GRK) lainnya secarapesat di atmosfer (di bawah 300 ppm pada masa pra-industri hingga mencapai 433 ppm tahun2005), dan menyebabkan meningkatnya temperatur rata-rata global yang berdampak kepadaperubahan iklim. Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel onClimate Change/IPCC) telah memperkirakan bermacam skenario tingkat emisi dan tingkatperubahan iklim masa depan; mulai dampak signifikan sampai katastropik, baik terhadap umatmanusia, perekonomian global, maupun pada skala komunitas. Walaupun kesepakatan global itumengakui adanya ketidakpastian mengenai skenario mana yang akan timbul, tetapi risiko-risikoyang ada dianggap cukup besar saat ini, sehingga dibutuhkan aksi global yang terkoordinasiuntuk memitigasi perubahan iklim.Kesepakatan global terbentuk jauh lebih cepat dari respon global. Salah satu alasannya adalahkeinginan negara berkembang agar sebelum tercapai sebuah perjanjian global yang melibatkanseluruh negara, hendaknya negara maju yang mengambil tindakan pertama untuk meresponperubahan iklim, karena fakta bahwa sebagian besar emisi yang telah dibuang ke atmosferberasal dari negara-negara industri maju ini. Andaipun perjanjian yang diinginkan tersebuttercapai, ditambah pula seluruh negara maju mengurangi emisi mereka sampai pada tingkat yangsama dengan emisi tahun 1990 (sebagaimana target Protokol Kyoto), tetap tidak akan cukupuntuk menghindari terjadinya perubahan iklim yang serius. Berbagai laporan ilmiah menyimpulkanbahwa negara berkembang kini juga bertanggung jawab atas emisi yang besar dan terusbertambah, sehingga mereka juga harus mengambil tindakan apabila ingin memitigasi perubahaniklim.DRAFTIndonesia yang memahami situasi ini memutuskan bertindak untuk memecahkan kebuntuandan menciptakan momentum baru dalam perundingan global perubahan iklim. Di bawahkepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia mempelopori beberapakontribusi penting. Pertama, Indonesia menjadi tuan rumah untuk Konferensi Para Pihak ke-13(Conference of Parties/COP-13) dari Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PerserikatanBangsa-Bangsa (UNFCCC), di Bali pada tahun 2007. Kedua, Indonesia menyelenggarakandan berpartisipasi dalam serangkaian pertemuan tingkat tinggi untuk menghadapi persoalanpenurunan GRK dari sektor penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, dan kehutanan(LUULUCF), yang merupakan sumber utama emisi dalam negara-negara berkembang, tetapibukan di negara-negara maju. Pada saat KTT G-20 di bulan September 2009 di Pittsburgh,Amerika Serikat, Presiden Yudhoyono secara sukarela menyatakan bahwa Indonesiaberkomitmen pada taget pengurangan emisi yang tinggi sesuai Bali Roadmap, yaitu sebesar 26persen hingga tahun 2020. Target sukarela ini menjadikan Indonesia sebagai negara berkembangbesar pertama yang menjanjikan komitmen serupa itu. Indonesia kemudian menegaskan kembalikomitmennya dalam putaran perundingan COP-15 di Copenhagen bulan Desember 2009, dansaat ini sedang mempersiapkan Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim, yang akan menjelaskansecara detil bagaimana Indonesia akan mencapai komitmen itu.Secara tradisional berkembang pemikiran bahwa mengurangi emisi karbon akan mengorbankanpertumbuhan ekonomi, di mana pendanaan lingkungan dan bantuan internasional akanmenyediakan semacam pembayaran kesejahteraan untuk mengkompensasi komunitaslokal yang menderita kerugian tersebut. Skenario ini tidak harus terjadi. Bahkan, skema untuk
Page 1 and 2: Strategi Pembangunan Kalimantan Tim
Page 3 and 4: 3Strategi PembangunanKalimantan Tim
Page 5: 5Daftar IsiKata Pengantar 7Ucapan T
Page 9 and 10: 9Ucapan Terima KasihPemerintah Prov
Page 11 and 12: 11Ringkasan EksekutifKalimantan Tim
Page 13 and 14: 13kritis. Mungkin pula diperlukan u
Page 15 and 16: 15dapat diselenggarakan sendiri ole
Page 17 and 18: 17Program Kaltim HijauPemerintah Ka
Page 19 and 20: 191. Konteks Pembangunan Kalimantan
Page 22 and 23: 22Gambar 4Gambar 5Emisi CO2 diperki
Page 24 and 25: 24Gambar 6Pembangunan berkelanjutan
Page 26 and 27: 26Gambar 9Beralih ke kegiatan-kegia
Page 28 and 29: 28yang terutama adalah hewan dan ta
Page 30 and 31: 30perusahaan dan masyarakat yang be
Page 32 and 33: 32sedikit pendapatan tambahan dari
Page 34 and 35: 34melipattigakan perkiraan di atas
Page 36 and 37: 36Konsesi kelapa sawit memperluas a
Page 38 and 39: 38Menggunakan lahan kritis merupaka
Page 40 and 41: 40Gambar 18mengimplementasikan kebi
Page 42 and 43: 42Gambar 19Terdapat beberapa peluan
Page 44 and 45: 44Gambar 20menanam pada lahan hutan
Page 46 and 47: 46memungkinkan pasokan kayu yang ra
Page 48 and 49: 48Gambar 23Gambar 24Perkebunan kayu
Page 50 and 51: 50Gambar 25Gambar 26Emisi GRK yang
Page 52 and 53: 5235 juta sampai 40 juta pohon perl
Page 54 and 55: 54Gambar 28Gambar 29Proyek-proyek p
Page 56 and 57:
56Gambar 31Perbaikan panen HTI, dan
Page 58 and 59:
58Gambar 33Manufaktur hilir dapat m
Page 60 and 61:
60pasokan yang memadai dari sumber-
Page 62 and 63:
62dibedakan berdasarkan jenis tanam
Page 64 and 65:
64Gambar 37Gambar 38Meskipun Kalima
Page 66 and 67:
66Potensi PDBTerdapat peluang untuk
Page 68 and 69:
68Gambar 42Kantung-kantung baru per
Page 70 and 71:
70petani, dibandingkan dengan Cina,
Page 72 and 73:
72Gambar 44Many mining operations a
Page 74 and 75:
74Kotak 5Cerita mengenai penambang
Page 76 and 77:
76Kotak 6Infrastruktur pertambangan
Page 78 and 79:
78Gambar 47untuk membayar jaminan y
Page 80 and 81:
80Gambar 49Gambar 50Masuk ke dalam
Page 82 and 83:
82Sektor minyak dan gasSektor minya
Page 84 and 85:
84Gambar 52Gambar 53Sumber daya min
Page 86 and 87:
86Gambar 54Gambar 55Emisi dari flar
Page 88 and 89:
88emisi sebesar 0,8 MtCO2e dan pela
Page 90 and 91:
90panjang yang melibatkan operator
Page 92 and 93:
92Gambar 60MtCO2e). Sedikit emisi b
Page 94 and 95:
94Bontang memiliki beberapa opsi pe
Page 96 and 97:
96Gambar 63KUTAI BARATSelluas 3.1 j
Page 98 and 99:
98Lahan kritis menawarkan peluang b
Page 100 and 101:
100derek (dan bukan buldoser), dan
Page 102 and 103:
102Penajam Paser Utara memiliki pot
Page 104 and 105:
1045. AdaptasiPerubahan iklim memil
Page 106 and 107:
106Gambar 66Permukaan laut diperkir
Page 108 and 109:
108proporsional berisiko lebih besa
Page 110 and 111:
110Gambar 70Gambar 71Infrastruktur
Page 112 and 113:
112biayanya, dan dibandingkan denga
Page 114 and 115:
114Kotak 9Gambar 73Pembelajaran Int
Page 116 and 117:
116Kotak 10Studi Kasus Tata Kelola:
Page 118 and 119:
118Kotak 11Kotak 12Infrastruktur Da
Page 120 and 121:
120Kotak 14Perhitungan Karbon, Stan
Page 122 and 123:
122Kotak 15Pelibatan Masyarakat dal
Page 124 and 125:
124Kotak 16Dana Amazon BrazilDana A
Page 126 and 127:
126DRAFT
Page 128 and 129:
128• Badan Perencanaan Pembanguna
Page 130 and 131:
130• Badan Pusat Statistik Provin
Page 132 and 133:
132• Forest Watch Indonesia, The
Page 134 and 135:
134• Pablo Gutman and Bruce Cabar
Page 136:
Copyright © 2010
show all

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?