11.07.2015 Views

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

191. Konteks <strong>Pembangunan</strong> <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong><strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> telah mencapai rekor pembangunan ekonomi <strong>yang</strong> mengesankanbagi rakyatnya. <strong>Kalimantan</strong> timur merupakan provinsi dengan PDB terbesar kedua di Indonesia<strong>dan</strong> ekonominya telah mencapai jumlah <strong>yang</strong> cukup besar pada tahun 2008 yaitu sebesarRp 103 triliun. 1 Semenjak tahun 2000, tingkat kemiskian provinsi telah turun 10 persen pertahun, se<strong>dan</strong>gkan konsumsi per kapita telah naik 12 persen per tahun. Ini mencerminkan polapembangunan jangka panjang <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>; sejak tahun 1970an <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> telahmeningkatkan usia harapan hidup rakyatnya dari 56 ke 71 tahun, menurunkan tingkat buta hurufdari 50 persen ke 4 persen <strong>dan</strong> telah menambah pusat kesehatan masyarakat dari hanya 50 kelebih dari 850.Sebagian besar pembangunan ini dipicu oleh eksploitasi sumber daya alam <strong>yang</strong>berlimpah. Eksploitasi, penebangan, penambangan, <strong>dan</strong> pemrosesan minyak, gas, kayu, batubara <strong>dan</strong> deposit mineral lainnya di <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> berkontribusi atas lebih dari 80 persenPDB di awal tahun 1980-an <strong>dan</strong> dua per tiga di tahun 2008. Minyak telah menjadi andalan bagiekonomi <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> sejak tahun 1980-an ketika Indonesia menjadi negara ketiga <strong>yang</strong>mengeksplorasi <strong>dan</strong> memproduksi minyak secara komersial. Penemuan deposit minyak <strong>dan</strong> gas<strong>yang</strong> besar pada tahun 1960-an <strong>dan</strong> 1970-an telah mengubah provinsi <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> <strong>yang</strong>memiliki kilang Gas Alam Cair (LNG) terbesar di Indonesia di Bontang, <strong>dan</strong> memiliki pengolahanminyak terbesar kedua di Indonesia <strong>yang</strong> berada di Balikpapan. Sejak tahun 1950, <strong>Kalimantan</strong><strong>Timur</strong> telah menurunkan tutupan hutannya hingga 35 persen (6,8 juta ha). <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>memiliki 25 persen dari seluruh deposit batu bara Indonesia <strong>dan</strong> diperkirakan memiliki depositemas sekitar 60 juta ton <strong>yang</strong> belum dieksploitasi.DRAFT<strong>Pembangunan</strong> ekonomi <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> masih merupakan hal <strong>yang</strong> sangat pentingbagi hampir 260,000 jiwa <strong>yang</strong> hidup di bawah garis kemiskinan. Walaupun Provinsi<strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> telah membukukan perolehan <strong>yang</strong> mengesankan dalam hal standar hidup,sembilan persen dari populasi masih memiliki pendapatan kurang dari Rp 225.000 perbulan <strong>yang</strong>merupkan garis kemiskinan provinsi. Desentralisasi telah meningkatkan pertanggungjawaban<strong>dan</strong> tekanan kepada para bupati <strong>dan</strong> gubernur untuk memperluas peluang-peluang ekonomi <strong>dan</strong>meningkatkan pendapatan. Walaupun populasi pekerja provinsi telah menyusut sejak tahun 2000,menciptakan lapangan kerja <strong>yang</strong> baru masih merupakan hal <strong>yang</strong> penting secara politik, karenatingkat pengangguran berada di nilai 11 persen pada tahun 2008. Begitu juga dengan pendapatan,masih memiliki ruang untuk meningkat; penduduk <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong> secara rata-rata hanyamembelanjakan Rp 420.000 per bulan untuk keperluan rumah, makanan <strong>dan</strong> kebutuhan dasar.Di bawah skenario pertumbuhan bisnis seperti biasa, perekonomian <strong>Kalimantan</strong> <strong>Timur</strong>hanya akan tumbuh pada tingkat se<strong>dan</strong>g yaitu 3 persen per tahun, karena sumberpertumbuhan baru seperti pertambangan batu bara, kelapa sawit <strong>dan</strong> jasa sebagianakan diimbangi penurunan <strong>yang</strong> terjadi pada sektor minyak <strong>dan</strong> gas (GAMBAR 1).Kontribusi PDB dari minyak <strong>dan</strong> gas telah menurun sebesar satu persen per tahun dalambeberapa tahun terakhir ini, <strong>dan</strong> diperkirakan akan terus menurun karena tingkat produksi <strong>yang</strong>1 PDB riil dalam harga konstan 2000. Kecuali terdapat informasi lain, seluruh nilai PDB dalam laporan iniadalah dalam harga riil (konstan 2000) <strong>dan</strong> bukan harga-harga nominal.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!