11.07.2015 Views

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

Strategi Pembangunan Kalimantan Timur yang Berkelanjutan dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

122Kotak 15Pelibatan Masyarakat dalam Program Karbon Hutan BerauTNC <strong>dan</strong> mitranya telah bekerja dengan masyarakat hutan di Berau sejak tahun 2002 <strong>dan</strong>belakangan ini baru saja menyelesaikan penelitian atas 20 dari 107 desa dalam rangka persiapanPKHB. Desa-desa di Berau sangat bervariasi dalam hal tingkat ketergantungan terhadap hutan,keadaan terpencilnya, tingkat homogenitas budaya <strong>dan</strong> pengalaman dengan ekonomi pasar.Hampir semua desa berada dalam proses transisi dalam hal strategi penghidupan <strong>dan</strong> institusi tatakelola, di mana terdapat banyak kasus di mana institusi desa tidak bekerja secara efektif, terutamadibagian area hutan dataran tinggi. Sistem kepemilikan tanah tidak diakui secara formal<strong>dan</strong> desadesaseringkali tidak dilibatkan dalam perencanaan pembangunan <strong>dan</strong> tata ruang kabupaten.Banyak desa terletak di area konsesi kelapa sawit <strong>dan</strong> kayu, <strong>dan</strong> masing-masing telah atau akandipengaruhi oleh konsesi kayu, kelapa sawit <strong>dan</strong> pertambangan. Kedekatan <strong>dan</strong> lemahnya hakatas tanah ka<strong>dan</strong>g berujung pada konflik tersembunyi atau terang-terangan antara masyarakat<strong>dan</strong> perusahaan didekatnya. Kunci permasalahan dalam hubungan masyarakat <strong>dan</strong> perusahaansalah satunya adalah mengenai persetujuan masyarakat untuk operasi perusahaan, pengakuanatas hak-hak masyarakat <strong>yang</strong> berbeda, biaya <strong>yang</strong> diperlukan secara hukum <strong>dan</strong> sukarela untukmemberikan kompensasi kepada masyarakat untuk penggunaan hutan, <strong>dan</strong> investasi perusahaandalam pembangunan masyarakata <strong>yang</strong> disyaratkan secara hukum.PKHB telah mengidentifikasi enam tujuan untuk rencana pelibatan masyarakatnya:1. Pelibatan dalam strategi pembangunan rendah karbon: Melibatkan sepenuhnyamasyarakat dalam proses perancangan <strong>dan</strong> pengawasan strategi pembangunan rendah karbonBerau. Masyarakat hutan terlibat secara konstruktif dalam tata kelola PKHB <strong>dan</strong> pengambilankeputusan pada tingkat strategis <strong>dan</strong> operasional juga pada dialog kebijakan penting lainnya diBerau.2. Persetujuan tanpa paksaan atas dasar informasi awal: Memastikan bahwa semuakesepakatan didapat berdasarkan atas persetujuan masyarakat <strong>yang</strong> sebelumnya telahmenerima informasi, <strong>dan</strong> diterapkan dengan berbasis kepada prinsip keberlanjutan.3. Memperkuat institusi desa: Membantu desa untuk membangun institusi pemerintah desa<strong>yang</strong> kuat untuk mewujudkan pelibatan masyarakat <strong>yang</strong> efektif dalam pengelolaan sumberdaya alam <strong>dan</strong> implementasi PKHB <strong>yang</strong> berkelanjutan.DRAFT4. Sumber penghidupan: Meningkatkan sumber penghidupan, termasuk sumber penghidupanalternatif <strong>yang</strong> dapat mengurangi tekanan pada lingkungan pada jangka waktu dekat, menengahatau panjang.5. Bagi keuntungan: Menetapkan pengaturan pembagian aliran keuntungan ke desa secara adil<strong>dan</strong> berkelanjutan termasuk untuk perempuan (layanan sosial, infrastruktur masyarakat, dsb).6. Pembelajaran: Mendokumentasikan <strong>dan</strong> menyebarkan pembelajaran <strong>dan</strong> mekanisme <strong>yang</strong>didapat dari komponen pelibatan masyarakat PKHB.diikuti dengan pembayaran untuk emisi <strong>yang</strong> telah diturunkan berdasarkan parameter-parametersederhana (misalnya, laju deforestasi ), <strong>dan</strong> akhirnya transisi ke sistem pemantauan canggih <strong>yang</strong>memungkinkan pasar karbon internasional <strong>yang</strong> terkelola dengan baik untuk men<strong>dan</strong>ai emisi <strong>yang</strong>telah diverifikasi.Kementerian Keuangan <strong>dan</strong> Kementerian Kehutanan, telah menekankan beberapa pedomanawal untuk proyek-proyek REDD. 26 Untuk mengembangkan lebih lanjut dari model pembagianpendapatan, beberapa prinsip kunci perancangan harus dipertimbangkan:26 Pada bulan Juli 2009, Kementerian Kehutanan Indonesia mengusulkan model pembagian pendapatandengan alokasi tergantung pada jenis kepemilikan hutan atau izin, berkisar antara 10-50 persen untukpemerintah, 20-70 persen untuk masyarakat lokal, <strong>dan</strong> 20 - 60 persen untuk pengembang.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!