11.07.2015 Views

14/PUU-VI/2008 - Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi

14/PUU-VI/2008 - Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi

14/PUU-VI/2008 - Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

29mengkonfirmasikan beberapa alinea dari pidato, yang kemudian dilaporkanKoresponden MEDIUM, dan belakangan Pemohon kutip lagi dalam tulisan diKoran TEMPO, lagi-lagi beliau membenarkannya;27. Bahwa Pemohon pada tanggal 20 Februari <strong>2008</strong> divonis 1 (satu) bulan denganmasa percobaan 3 (tiga) bulan oleh Pengadilan Negeri depok karenadinyatakan terbukti melakukan penghinaan dengan tulisan terhadap penguasaumum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207 KUHP; (Bukti P-20)[2.1.8] POKOK PERMOHONAN1. Bahwa ketentuan Pasal 1 ayat (3) Perubahan III UUD 1945 telah menyatakansecara tegas bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum;2. Bahwa salah satu ciri penting dalam suatu negara hukum adalah terjaminnyahak asasi manusia di dalam undang-undang dasar negara dan juga dalampraktik penyelenggaraan negara;3. Bahwa untuk menegaskan Indonesia adalah negara hukum, maka dalamsejarah perjalanan konstitusinya, Negara Kesatuan Republik Indonesia selalumencantumkan ketentuan-ketentuan tentang hak asasi manusia;4. Bahwa sejak reformasi 1998 bergulir telah lahir Ketetapan MPR NomorX<strong>VI</strong>I/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang memuat tentang Pandangandan Sikap Bangsa Indonesia terhadap Hak Asasi Manusia dan Piagam HakAsasi Manusia, yang kemudian menjadi tonggak baru dalam sejarahperlindungan hak asasi manusia di Indonesia; (Bukti P-4)5. Bahwa dalam Ketetapan MPR Nomor X<strong>VI</strong>I/MPR/1998 tentang Hak AsasiManusia tersebut dinyatakan secara tegas dalam Pasal 1 yang menyebutkan“Menugaskan kepada Lembaga-lembaga Tinggi Negara dan seluruh AparaturPemerintah, untuk menghormati, menegakkan dan menyebarluaskanpemahaman mengenai hak asasi manusia kepada seluruh masyarakat”. Selainitu Ketetapan MPR RI Nomor X<strong>VI</strong>I/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia telahmemerintahkan dan/atau mengamanatkan bahwa MPR “Menugaskan kepadaPresiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia untuk meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-Bangsatentang Hak Asasi Manusia, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasiladan Undang-Undang Dasar 1945”;

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!