12.07.2015 Views

Public Review RUU P2H 22 April 2013.pdf - Elsam

Public Review RUU P2H 22 April 2013.pdf - Elsam

Public Review RUU P2H 22 April 2013.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Namun keberadaan lembaga baru ini bukan tidak mungkin dapat mengganjal ataumenutup langkah KPK dalam upaya pemberantasan korupsi di wilayah kehutanan karenaalasan bahwa isu kehutanan lebih khusus (lex spesialis) daripada isu korupsi. Potensisengketa kewenangan dalam penanganan perkara di sektor kehutanan yang memilikidimensi korupsi juga dapat terjadi di masa mendatang.Selain itu salah satu isu krusial dalam <strong>RUU</strong> <strong>P2H</strong> adalah pemeriksaan perkara perusakanhutan di Pengadilan Negeri dilakukan oleh hakim khusus yang terdiri dari 1 hakim karirdan 2 hakim Ad hoc. Dalam hal ini proses pengangkatan diserahkan kepada MahkamahAgung (MA).Hakim Ad hoc khusus kehutanan, pada akhirnya menambah jumlah keberadaan hakim adhoc di Indonesia dan sekaligus berpotensi menambah persoalan dalam prosespenegakan hukum. Sebelumnya sudah ada hakim Ad hoc Tipikor, HAM, PerselisihanHubungan Industrial, Perikanan, dan Pajak. Beberapa diantaranya ditangkap karenapersoalan kasus suap.Hakim Ad hoc Kehutanan justru menjadi beban bagi MA. Untuk proses rekruitmen,dengan asumsi 300 an Pengadilan Negeri seluruh Indonesia maka setidaknya dibutuhkan600 Hakim Ad hoc Kehutanan. Selain biaya seleksi, akan ada pembengkakan anggaranpengadilan untuk gaji hakim Ad hoc dan persoalan lainnya berkaitan denganpengawasan terhadap hakim-hakim Ad hoc tersebut.35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!