13.07.2015 Views

yesaya: sang nabi dan jamannya, pasal 1-39 - Free Bible Commentary

yesaya: sang nabi dan jamannya, pasal 1-39 - Free Bible Commentary

yesaya: sang nabi dan jamannya, pasal 1-39 - Free Bible Commentary

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

5. Hithpael, yang merupakan akar kata refleksif atau timbal balik. Bentuk ini menyatakan tindakanberulang <strong>dan</strong> berkelanjutan menuju ke akar kata Piel. Bentuk PASIF nya yang langka disebut Hothpael.6. Hiphil, bentuk aktif dari akar kata sebab-akibat sebagai kontras dari Piel. Bentuk ini bisa mempunyaisuatu aspek yang serba membolehkan, namun biasanya menunjuk pada sebab dari suatu peristiwa. ErnstJenni, seorang Jerman ahli tata bahasa Ibrani, percaya bahwa Piel menyatakan sesuatu yang akanmenjadi suatu status keberadaan, sementara Hiphil menuunjukkan bagaimana terjadinya hal itu.7. Hophal, bentuk PASIFnya yaitu pa<strong>sang</strong>an dari Hiphil. Ke dua akar kata terakhir ini adalah yang palingjarang di gunakan dari tujuh akar kata ini.Kebanyakan dari informasi ini berasal dari Suatu Pengantar kepada Sintaksis Bahasa Ibrani Alkitab, olehBruce K. Waltke <strong>dan</strong> M. O’Connor, hal. 343-452.Bagan pelaku <strong>dan</strong> penyebab. Satu kunci dalam memahami sistem KATA KERJA Ibrani adalahmelihatnya sebagai suatu pola hubungan-hubungan RAGAM KETETABAHASAAN. Beberapa akar katamerupakan kontras dari akar kata lain (yaitu, Qal - Niphal; Piel - Hiphil)Bagan di bawah ini mencoba untuk memvisualisasikan fungsi dasar dari akar-akar KATA KERJA nyadalam sebab-akibat.RAGAM atau Subyek Tanpa Pelaku Kedua Suatu Pelaku KeduaAktifSuatu Pelaku KeduaPasifAKTIF Qal Hiphil PielPASIF TENGAH Niphal Hophal PualREFLEKSIF/TIMBAL-BALIKNiphal Hiphil HithpaelBahan ini di ambil dari diskusi yang <strong>sang</strong>at bagus mengenai sistem KATA KERJA atas dasar penelitianAkkadia yang baru (lih. Bruce K. Waltke, M. O’Conner, Suatu Pengantar kepada Sintaksis Bahasa IbraniAlkitab, hal.354-359).R. H. Kennett, Suatu Catatan Singkat mengenai Bentuk-bentuk Kalimat Ibrani, telah menyediakan suatuperingatan yang diperlikan.“Saya telah secara umum mendapati dalam pengajaran, bahwa kesulitan utama seorang muriddalam kata kerja Ibrani adalah untuk memahami arti menurut pemahaman orang Ibrani sendiri;yang dapat dikatakan, ada suatu kecenderungan untuk memberikan sebagai persamaan kepadasetiap Bentuk Kalimat Ibrani sejumlah tertentu bentuk bahasa Latin atau Inggris yang dengannyaBentuk Kalimat tersebut bisa secara umum diterjemahkan. Hasilnya adalah kegagalan untukmempersepsikan banyak dari nuansa halus dari makna ini, yang memberikan suatu kehidupan <strong>dan</strong>semangat pada bahasa Perjanjian Lama ini.Kesulitan dalam penggunaan dari kata kerja Ibrani terletak sepenuhnya pada sudut pan<strong>dan</strong>g,yang sedemikian berbeda secara absolut dengan yang kita miliki, dari mana bahasa Ibranimeman<strong>dan</strong>g suatu kegiatan; waktu, yang bagi kita adalah pertimbangan pertama, sebagaimanaditunjukkan dalam kata “bentuk kalimat” itu sendiri, bagi mereka adalah urusan yangkepentingannya nomor dua. Oleh karena itu <strong>sang</strong>atlah hakiki bahwa para murid harus memahamisecara jelas, bukan kebanyakan bentuk-bentuk Latin atau Inggris yang bisa digunakan dalammenterjemahkan setiap bentuk kalimat Ibrani, namun aspek dari tiap tindakan, sebagaimanadipresentasikan sendiri kepada suatu pemahaman orang Ibrani.Nama ‘bentuk kalimat’ sebagaimana diterapkan pada kata kerja Ibrani sifatnya menyesatkan.Apa yang disebut sebagai ‘bentuk kalimat’ Ibrani tidak menyatakan waktu melainkan hanya statusdari suatu tindakan. Sungguh seandainya penerapan istilah ‘status’ kepada baik kata benda <strong>dan</strong>kata kerja tidak akan menimbulkan kebingungan, ‘status’ akan merupakan sebutan yang jauh lebihbaik daripada ‘bentuk kalimat (tenses)’. Haruslah selalu diingat bahwa adalah mustahil untukmenterjemahkan suatu kata kerja Ibrani ke dalam Bahasa Inggris tanpa menggunakan suatupembatasan (yaitu waktu) yang tidak ada sama sekali dalam bahasa Ibrani. Bahasa Ibran kuno takpernah memikirkan suatu tindakan sebagai lampau, sekarang, atau masa depan, namun secarasederhana sebagai sempurna, yaitu, lengkap/selesai, atau tidak sempurna, yaitu, sebagaimanav

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!