Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
INTERVIEW<br />
JEPANG SANGAT MENGAGUMI NASIONALISME BUNG KARNO, TAPI BERUBAH<br />
JADI PASIF PASCA-G-30-S 1965. PERNAH MENAWARKAN SUAKA POLITIK<br />
KEPADA BUNG KARNO?<br />
DAKARTA, bagi Aiko Kurasawa, sudah seperti<br />
kampung halamannya yang kedua. Sejak 1972<br />
hingga sekarang, di usia menginjak 68 tahun,<br />
profesor emeritus dari Universitas Keio itu<br />
rutin bolak-balik Tokyo-Jakarta. Baik untuk riset<br />
maupun sekadar menikmati suasana kampung<br />
di pinggiran Sungai Ciliwung, Lenteng Agung,<br />
Jakarta Selatan. Ia pernah dua tahun tinggal di<br />
kawasan elite Permata Hijau, tapi kemudian<br />
merasa lebih nyaman di Lenteng. “Sejak 1997,<br />
saya tinggal di sini. Kedua anak saya tumbuh<br />
dan besar di rumah ini,” kata Aiko tentang<br />
rumahnya yang berdiri di atas lahan seluas<br />
1.300 meter persegi itu.<br />
Di awal kariernya sebagai akademisi, ia<br />
sempat dimusuhi orang-orang tua di Jepang.<br />
Disertasinya tentang pendudukan Jepang di<br />
tanah Jawa, yang mengantarnya meraih PhD<br />
dengan yudisium cum laude dari Universitas<br />
Cornell pada 1988, dianggap banyak<br />
mengumbar aib tentara Jepang dan lebih<br />
berpihak kepada Indonesia. Disertasi yang<br />
ia tulis selama 20 tahun itu telah diterbitkan<br />
dalam bahasa Indonesia oleh Grasindo (1993)<br />
dan Komunitas Bambu (Januari <strong>201</strong>5).<br />
Salah satu yang membuatnya mendalami<br />
tentang Indonesia adalah Tragedi 30<br />
September. Aiko, yang kala itu baru lulus<br />
SMA, tak mengira Bung Karno, yang sangat<br />
dicintai mayoritas orang Jepang, tiba-tiba<br />
jatuh. Padahal Bung Karno terlihat kuat dan<br />
pengaruhnya besar sekali. “Apa masalahnya...<br />
ini yang mendorong saya mempelajari<br />
Indonesia,” kata Aiko.<br />
Beberapa jam sebelum terbang kembali ke<br />
Tokyo, Aiko menerima majalah detik untuk<br />
membahas seputar G-30-S dari perspektif<br />
Jepang. Berikut ini petikannya.<br />
MAJALAH DETIK 5 - 11 OKTOBER <strong>201</strong>5