08.02.2017 Views

20151005_MajalahDetik_201

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FOKUS<br />

Poster Hariyono saat pilkades<br />

BAHTIAR/DETIKCOM<br />

kata Agus.<br />

Maraknya penambangan ilegal yang dilakukan<br />

para kepala desa dan penyelewengan<br />

izin oleh pengusaha itu mendorong DPRD<br />

Lumajang membentuk Panitia Khusus pada 13<br />

Februari <strong>201</strong>4.<br />

Pansus memanggil para kepala desa di Kecamatan<br />

Pasirian, termasuk Hariyono. Hariyono<br />

terkesan meremehkan DPRD karena merasa<br />

bakal didukung oleh bupati saat itu, Sjahrazad<br />

Masdar. Hariyono merupakan anggota tim sukses<br />

Masdar dalam pemilihan Bupati Lumajang.<br />

Namun Masdar meninggal sebelum menyelesaikan<br />

jabatannya.<br />

Hariyono terbukti berbohong karena, dalam<br />

rencana tata ruang dan wilayah Lumajang, tidak<br />

ada rencana kawasan Watu Pecak menjadi pantai<br />

wisata. Di hadapan Pansus, Hariyono meneken<br />

surat yang isinya kesediaan menghentikan<br />

usaha tambang pasirnya. Namun ternyata anak<br />

buah Hariyono terus menggali pasir. Mereka<br />

tidak peduli meski warga memprotesnya.<br />

Preman Tim 12 justru makin beringas. Mereka<br />

mengancam akan membunuh warga yang berani<br />

memprotes, salah satunya Salim. Mereka<br />

berkepentingan pengerukan pasir tetap lancar<br />

karena dari pasir itulah uang mengalir. “Menurut<br />

saya, ini semua karena duitlah. Mereka buta,”<br />

kata Agus.<br />

Penambangan pasir itu akhirnya dihentikan<br />

paksa setelah terjadi insiden berdarah. Tim 12<br />

semakin beringas menindak warga yang protes.<br />

Sabtu, 26 September, mereka menghajar Salim<br />

“Kancil”, yang akan melakukan aksi damai, hingga<br />

tewas.<br />

MAJALAH DETIK 5 - 11 OKTOBER <strong>201</strong>5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!