You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KOLOM<br />
hingga sekarang<br />
l Ketua Program<br />
Diploma Radiologi<br />
FKUI, 1997-2003<br />
l Ketua Ikatan Dokter<br />
Indonesia (IDI) Cabang<br />
Jakarta Pusat, 1994-<br />
2001<br />
l Ketua IDI Wilayah DKI<br />
Jakarta, 2001-2006<br />
l Kepala Bagian<br />
Radiologi RSCM, 2002-<br />
2004<br />
l Ketua Perhimpunan<br />
Dokter Spesialis<br />
Radiologi Indonesia,<br />
2003-2006<br />
l Wakil Dekan Bidang<br />
Nonakademik FKUI,<br />
2004-2008<br />
l Presiden IDI, 2006-2009<br />
l Ketua Umum IDI, 2009<br />
hingga sekarang<br />
Data yang dirilis Kementerian Kesehatan, 67 persen penduduk lelaki Indonesia<br />
adalah perokok. Data ini merupakan yang terbesar di dunia, sedangkan prevalensi<br />
perokok di Indonesia sebesar 34,8 persen.<br />
Data lain dari Kementerian Keuangan terkait roadmap rokok, yang menargetkan<br />
260 miliar batang pada <strong>201</strong>5, ternyata saat ini telah mencapai 362 miliar batang. Artinya,<br />
terdapat kelebihan 102 miliar batang dari target. Merujuk data-data tersebut,<br />
jelas konsumsi rokok meningkat di Indonesia.<br />
Kalau kita melihat pada bungkus rokok, jelas dituliskan betapa berbahayanya<br />
produk tersebut. Belum lagi peringatan bergambar yang juga ditampilkan pada<br />
bungkusnya. Menilik semua itu, tidak sepatutnya<br />
bila rokok kretek dianggap sebagai warisan budaya<br />
karena sama sekali tidak punya dampak keuntungannya<br />
bagi generasi selanjutnya. Sebaliknya, rokok<br />
hanya meluaskan kerugian yang harus ditanggung<br />
oleh bangsa ini ke depannya.<br />
Pada saat ini, tanpa perlindungan<br />
dari undang-undang pun<br />
produksi rokok sudah<br />
melampaui target. Tidak<br />
tanggung-tanggung, lebih<br />
dari 100 miliar batang.<br />
Bisa dibayangkan, apabila<br />
ada undang-undang yang<br />
melindungi rokok, negeri<br />
MAJALAH DETIK 5 - 11 OKTOBER <strong>201</strong>5