You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>SCG</strong> februari <strong>2020</strong> | 27<br />
Jobbymoon,<br />
Masih<br />
Pentingkah?<br />
Istilah jobbymoon semula dilansir oleh The<br />
Newyork Times. Istilah itu untuk mendefiniskan:<br />
liburan yang diambil setelah meninggalkan<br />
pekerjaan lama ke pekerjaan baru. Itu<br />
tradisi mereka. Tapi jobbymoon sebenarnya<br />
bukan semata soal pekerjaan lama ke baru,<br />
sebagaimana terjadi di Eropa. Anak muda<br />
Eropa, setelah lulus dari kampus, mereka<br />
mencoba keliling-keliling dulu, mencari<br />
pengalaman. Setelah keliling itu, mereka<br />
memutuskan untuk fokus di satu pekerjaan.<br />
Selama berkeliling itu, mereka sedang<br />
work calling. Sebab, bagi mereka bekerja<br />
bukan semata mencari uang, tapi lebih untuk<br />
memenuhi sebuah panggilan. “Saya itu ingin<br />
jadi apa”. Nah, saat proses leisure time itu, dan<br />
berhasil menemukan panggilan tadi, dia akan<br />
lebih efektif dalam bekerja dan lebih fokus.<br />
Tapi, -ini penting dicatat- cara seperti itu<br />
merupakan tradisi orang Amerika atau Eropa.<br />
Mereka punya karakter yang dikenal dengan<br />
istilah uncertainty avoidance, dalam bekerja<br />
mereka sangat mentaati aturan. Seperti yang<br />
biasa terjadi, ketika ekspatriat datang di sebuah<br />
perusahaan, pertama-tama yang ditanyakan,<br />
Inspirasi Solusi<br />
11 Januari <strong>2020</strong>, Pukul 10.00-11.00 wib<br />
Narasumber : Ananta Yudiarso, S.Sos, M.Si<br />
(Wakil Dekan Fak. Psikologi Ubaya)<br />
“Mana SOPnya?”Aertinya, mereka sangat peduli<br />
dengan jaminan sallary, work security, dan<br />
semacamnya sebelum mereka mengambil<br />
sebuah job. Karena ketika mengarah ke sana<br />
membutuhkan energi yang kuat, maka mereka<br />
membutuhkan leissure time terlebih dulu.<br />
Di sini, model seperti itu sudah mulai<br />
banyak terjadi. Para fresh graduate sudah<br />
mulai melakukan –yang dalam istilah psikologi<br />
disebut- locomotion. Mereka mencoba mencari<br />
hal-hal baru, tempat baru, suasana baru,<br />
dan semacamnya. Mereka melakukan jeda,<br />
melepaskan semua beban kerja, agar saat<br />
memasuki kerja benar-benar fresh dan fokus.<br />
Segala ketegangan, stres, dihilangkan dengan<br />
cara mengambil leisure time.<br />
Karena itulah, apa yang muncul dalam leisure<br />
studies, saat revolusi indusri 4.0 ini banyak job<br />
yang serius diubah menjadi leisure. Selain itu,<br />
terjadi digital nomad. Orang yang sudah mapan,<br />
muak dengan kemapanannya. Gaji besar dinilai<br />
tidak membuatnya bahagia. Lalu mereka memilih<br />
kerja yang membahagiakan. Seperti fenomena di<br />
Bali, para muda mapan memilih bekerja di café,<br />
di hotel-hotel backpacker yang murah-murah itu,<br />
tapi mereka connected dengan New<br />
York-Denpasar-Melbourne-Tokyo dan<br />
sebagainya. Dan, mereka sangat<br />
menikmati pekerjaannya itu.<br />
Model bekerja di kantor,<br />
ada jam kerja, dan seterusnya<br />
mulai ditinggalkan. Bekerja bagi<br />
mereka; sesuka saya, anytime,<br />
dan berorientasi produktivitas.<br />
Alhasil, jobbymoon cenderung<br />
mengarah pada digital nomad<br />
seperti itu.<br />
Saluran Interaktif Suara Surabaya FM 100<br />
Telp. : 031-99000000, 031-99534567 (emergency call) | SMS : 0855 30 10055 | Facebook : e100 | Twitter: @e100ss | Ig : @<br />
suarasurabaya | Faks : 031-5683733 | Website: www.suarasurabaya.net | Versi mobile: m.suarasurabaya.net | Radio online<br />
& Video Streaming : http://www.suarasurabaya.net/radio/