03.02.2020 Views

Majalah SCG Edisi Februari 2020

Ragam Logat Aneka Coklat

Ragam Logat Aneka Coklat

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>SCG</strong> februari <strong>2020</strong> | 35<br />

Ancaman bencana alam terus mengintai<br />

kita. Kondisi alam, beberapa kali<br />

terbukti menguji kesabaran dan<br />

kesiagaan kita menghadapi ujian dari Sang<br />

Khalik, dalam wujud bencana alam. Tanpa<br />

pandang bulu dan tanpa memilih lokasi, bisa<br />

terjadi dan menimpa siapa saja.<br />

Dalam setiap kejadian bencana, kita tahu<br />

ada kontribusi peran para Relawan Bencana.<br />

Siapa relawan bencana ini? Relawan bencana<br />

adalah masyarakat yang memiliki keahlian di<br />

bidang kebencanaan. Ada banyak organisasi<br />

yang memilih roda organisasinya bergerak<br />

kearah kebencanaan.<br />

Atas alasan kelancaran dan koordinasi<br />

organisasi penanganan bencana, dibutuhkan<br />

desk relawan. Dari sinilah kemudian lahir<br />

Sekretariat bersama Relawan Penanggulangan<br />

Bencana, kemudian disingkat SRPB Jawa Timur.<br />

“Jadi SRPB merupakan wadah dari<br />

organisasi-organisasi relawan yang bergerak<br />

di bidang kebencanaan di seluruh Jawa Timur,”<br />

terang Dian Harmuningsih, Koordinator SRPB<br />

Jawa Timur. Kini anggotanya sudah mencapai<br />

129 organisasi relawan dan komunitas, semua<br />

kedudukannya sebagai mitra, bukan anggota.<br />

Sesuai dengan hasil kesepakatan pada rapat<br />

koordinasi pertama.<br />

Sertifikasi<br />

Kompetensi<br />

Muasal terbentuknya SRPB, ketika<br />

di tahun 2017, berkenalan beberapa<br />

organisasi, yang digagas Badan<br />

Penanggulangan Bencana Daerah<br />

(BPBD). “Ketika itu berjumlah 23<br />

organisasi. Kemudian kami sepakat<br />

kemudian membentuk Panitia Ad<br />

Hoc,” kenang Dian. Menurutnya<br />

panitia sementara ini dibentuk<br />

untuk bekerja membuat konsep.<br />

Konsep untuk pelaksanaan<br />

kongres pertama.<br />

Kongres digelar bulan<br />

April 2017, bertempat di<br />

Malang, dihadiri oleh sekira 100<br />

organisasi kebencanaan. Yang<br />

menyenangkan, dari kongres itu<br />

juga memantapkan niat untuk<br />

mendirikan SRPB. “Jadi SRPB<br />

memang diinginkan oleh sekian<br />

banyak anggota sendiri,” tegasnya.<br />

“Setelah kongres, Kami membuat sistem<br />

bagaimana organisasi ini benar-benar hadir<br />

oleh dan untuk Kami,” kata Dian. Ini merupakan<br />

organisasi pertama di Indonesia, mandiri, dan<br />

independent, bekerja didukung pihak ke-3.<br />

Motto; Bersatu, Bersinergi, untuk Peduli.<br />

“Tahun 2017, Kami diberi kesempatan<br />

untuk mengikuti sertifikasi uji kompetensi.<br />

Yang digelar Lembaga Sertifikasi Profesi<br />

Penanggulangan Bencana (LSPPB). Dari sana<br />

Kami jadi tahu, bahwa seorang sukarelawan<br />

sekalipun harus punya standar kompetensi,”<br />

urainya. Dari 9 orang yang pertama kali ikut,<br />

Dian termasuk yang tidak lulus, hanya 2 orang<br />

yang lulus ketika itu.<br />

Tapi itu jadi pecut, harus terus<br />

meningkatkan kemampuan diri. SRPB pun<br />

mulai menyusun sistem. “Kuncinya harus<br />

meningkatkan sumber daya manusianya,”<br />

tegas Dian lagi. Dari sisi manusianya, dengan<br />

memberikan pengetahuan/ wawasan, terutama<br />

dalam 3 fase; pra bencana, tanggap darurat,<br />

pasca bencana.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!