26.03.2023 Views

Bermain Berbasis Buku-PAUD

Bermain Berbasis Buku-PAUD

Bermain Berbasis Buku-PAUD

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

bekerja sama, bersikap mandiri, hingga kemampuan menghadapi masa sulit.

6. Kegembiraan. Jangan lupa bahwa anak juga memiliki tugas penting: bergembira!

Buku tidak harus selalu eksplisit muatan belajarnya. Bersenangsenang

dan tertawa bersama bermanfaat untuk membangun kecintaan anak

pada buku dan kegiatan membaca.

Enam manfaat tersebut akan diperoleh jika anak selalu didekatkan dengan buku

dalam kesehariannya. Dengan siapa kita dekat, dengan dialah kita terikat. Prinsip

ini sangat sederhana, tetapi mengena. Kita memahami bahwa dunia anak adalah

dunia bermain dan bermain memiliki banyak manfaat untuk anak. Membaca juga

diyakini membantu anak untuk mengembangkan kemampuan dan kecakapannya

dalam berkomunikasi dan berbahasa.

Lantas, apa yang akan diperoleh anak jika bermain dan membaca (buku)

digabungkan? Ketika kata buku disebut, apa yang pertama kali melintas dalam

pikirannya? Apakah membaca?

Berikutnya, ketika kata membaca disebut, apa yang pertama kali melintas

dalam pikiran? Membaca dalam hati atau melafalkan kalimat demi kalimat?

Bagi anak, membaca itu bermain dan bermain itu membaca.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca berarti ‘melihat serta

memahami isi dari apa yang tertulis, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis,

mengucapkan, mengetahui, meramalkan, memperhitungkan, dan memahami’.

Bagi seorang anak yang belum lancar membaca, memahami buku bisa dilakukan

dengan menjinjingnya, membuka-buka dan mengamati gambarnya, memeluknya,

bahkan menjadikannya alat permainan. Ketika anak menjadikan buku sebagai

mainan, apa yang bisa dilakukan guru?

Dalam Bab II ada tip bagi guru dan orang tua agar anak menyukai buku sekaligus

mampu memperlakukan buku dengan baik. Kita tentu ingin buku-buku terjaga

dengan baik dan pada saat yang sama tidak ingin memberikan kesan kepada anak

bahwa buku adalah sumber masalah.

“Waktu pegang buku, aku sering kena marah. Entah mengapa buku itu robek.

Mungkin aku terlalu keras mengayun-ayunkannya. Saat aku memilih-milih buku,

aku ditegur karena bikin ruangan berantakan. Saat mengamati gambar, aku cepatcepat

diminta membaca ceritanya, padahal gambarnya menarik sekali. Aku mencari

kelinci yang selalu bersembunyi.”

Bagi anak, buku adalah alat bermain dan guru dapat berperan sebagai

pemandu agar permainan mendatangkan manfaat dan kegembiraan. Melalui

berbagai kegiatan, kita bisa mendekatkan anak dengan buku walau mereka belum

dapat membaca kalimat-kalimatnya.

8

Buku Panduan Guru Belajar dan Bermain Berbasis Buku untuk Satuan PAUD

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!