19.04.2013 Views

Indah kabar dari rupa: Studi mengenai ... - Epistema Institute

Indah kabar dari rupa: Studi mengenai ... - Epistema Institute

Indah kabar dari rupa: Studi mengenai ... - Epistema Institute

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sementara Indonesia sendiri memakai definisi yang hampir sama dengan definisi<br />

menurut UNFCCC itu dengan menyebutkan bahwa deforestasi adalah perubahan<br />

secara permanen <strong>dari</strong> areal berhutan menjadi tidak berhutan yang diakibatkan oleh<br />

kegiatan manusia.<br />

Degradasi hutan. Istilah ini belum dikenal dalam perundingan perubahan iklim.<br />

Indonesia menyebut istilah degradasi hutan ini sebagai penurunan kuantitas<br />

tutupan hutan dan stok karbon selama periode tertentu yang diakibatkan oleh<br />

kegiatan manusia. Istilah ini serta istilah Deforestasi terkait dengan istilah lain, yakni<br />

hutan.<br />

Hutan. Sampai saat ini UNFCCC mengadopsi istilah hutan yang dipunyai oleh FAO,<br />

yakni dengan mengatakan a minimum area of land of 0.05‐1.0 hectares with tree<br />

crown cover (or equivalent stocking level) of more than 10‐30 per cent with trees<br />

with the potential to reach a minimum height of 2‐5 metres at maturity in situ. Tidak<br />

ada penjelasan apakah bisa juga dikatakan hutan ketika jenis pohonnya hampir<br />

seragam. Istilah Indonesia untuk hutan lebih bermasalah lagi. Hutan menurut<br />

Indonesia adalah suatu kesatuan ekosistem be<strong>rupa</strong> hamparan lahan berisi sumber<br />

daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam<br />

lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan; yang dibedakan<br />

pengertiannya dengan kawasan hutan, yakni wilayah tertentu yang ditunjuk dan<br />

atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai<br />

hutan tetap. Sehingga bisa jadi ada hutan yang tidak berposisi sebagai kawasan<br />

hutan jika tidak ada penunjukan atau penetapan <strong>dari</strong> pemerintah atau bisa juga ada<br />

kawasan hutan yang sebenarya bukan hutan [karena tidak ada lagi pepohonan].<br />

Sustainable Forest Management. Istilah Sustainable Forest Management [SFM]<br />

pertama kali muncul dalam Ministerial Conference on the Protection of Forests in<br />

Europe (MCPFE) pada tahun 1993 yang manyatakan: “The stewardship and use of<br />

forests and forest lands in a way, and at a rate, that maintains their biodiversity,<br />

productivity, regeneration capacity, vitality and their potential to fulfill, now and in<br />

the future, relevant ecological, economic and social functions, at local, national, and<br />

global levels, and that does not cause damage to other ecosystems.” [Pengusahaan<br />

hutan dan lahan hutan yang mempertimbangkan keanekaragaman hayati,<br />

15

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!