19.04.2013 Views

Indah kabar dari rupa: Studi mengenai ... - Epistema Institute

Indah kabar dari rupa: Studi mengenai ... - Epistema Institute

Indah kabar dari rupa: Studi mengenai ... - Epistema Institute

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

aturan secara legal formal yang mengatur soal pelaksanaan REDD berdasarkan<br />

34<br />

keterangan Yoseph LejoF<br />

F adalah<br />

prinsip kehati‐hatian Pemda menyikapi arahan<br />

kebijakan pusat terutama Dewan Nasional Perubahan Iklim yang mengingatkan agar<br />

Pemda tidak terburu‐buru melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga dan<br />

atau mengeluarkan kebijakan yang dapat bertumbukan dengan kebijakan nasional<br />

tentang mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.<br />

Beberapa kebijakan lain yang sifatnya parsial terkait pelaksanaan REDD memang<br />

dilakukan oleh Pemprov Kalimantan Barat, namun kebijakan tersebut bukan by<br />

design melainkan respons atas tawaran kerjasama <strong>dari</strong> pihak lain terutama<br />

35<br />

pengembang REDD. Contohnya adalah ketika membuka workshop Hutan DesaF<br />

F di<br />

Hotel Santika Pontianak, gubernur dan Mentri Kehutanan akan menandatangani<br />

sebuah nota kesepahaman (MoU) tentang dukungan terhadap Hutan Desa sebagai<br />

salah satu bentuk partisipasi masyarakat mendukung kegiatan pelaksanaan REDD di<br />

Kalimantan Barat.<br />

Dalam pelaksananaan kegiatan ujicoba REDD, walaupun belum memiliki Pokja REDD<br />

dan Dewan Daerah Perubahan Iklim, namun untuk sementara Pemprov<br />

mengandalkan Dinas Kehutanan sebagai ‘Leading Sector’ menangani isu REDD.<br />

Sehingga, secara kelembagaan yang memiliki otoritas ketika bicara REDD di Kalbar<br />

praktis hanya Dishut. Namun dengan posisi yang demikian, instansi yang mengurusi<br />

isu hutan tersebut cukup tertatih‐tatih dan tidak mampu berbuat banyak karena<br />

keterbatasan sumberdaya manusia dan pendanaan. Jauh lebih dalam lagi, halangan<br />

dinas untuk lebih aktif adalah isu REDD ini lintas sectoral terutama melibatkan<br />

Instansi lain seperti Bappeda, Lingkungan Hidup, dan badan‐badan konservasi<br />

lainnya yang ada di Pontianak.<br />

Bicara <strong>mengenai</strong> kelembagaan yang mengurusi tentang REDD, tidak terlepas <strong>dari</strong> sisi<br />

kebijakan dan aturan hukum yang dibuat oleh Pemprov. Selama tidak ada kebijakan<br />

34 Project officer OEDAS, sebuah lembaga independen counterpart Pemprov Kalimantan Barat dalam urusan Climate Change.<br />

Lembaga ini terbentuk sebagai tindak lanjut pertemuan “Governor Summit on climate Change”di California yang diikuti oleh<br />

gubernur Cornelis. Lembaga ini lebih bersifat think tank Gubernur dan akan mempersiapkan kelembagaan dan kerangka<br />

hukum pelaksanaan REDD di Kalbar. Wawancara dilakukan via telpon tanggal 3 Juni 2010.<br />

35 Hhttp://www.indowarta.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7624%3Amenhut‐buka‐workshop‐hutan‐<br />

desa‐&Itemid=364H diakses tanggal 2 Juni 2010 di Jakarta.<br />

43

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!