02.07.2013 Views

ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk Kelas IX SMP/MTs

ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk Kelas IX SMP/MTs

ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk Kelas IX SMP/MTs

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

C adalah konstanta pembanding yang nilainya selalu tetap <strong>untuk</strong> berbagai V<br />

dan I. Konstanta inilah yang disebut hambatan sehingga perumusannya menjadi<br />

sebagai berikut:<br />

Listrik Dinamis<br />

V = I x R<br />

Jadi, hambatan listrik adalah hasil bagi tegangan (beda potensial antara ujungujung<br />

penghantar) dengan kuat arus yang melalui penghantar tersebut. Jika ditulis<br />

dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut:<br />

Dimana:<br />

R = hambatan, satuannya Ohm<br />

V = tegangan, satuannya Volt<br />

I = kuat arus, satuannya ampere<br />

R adalah faktor pembanding yang nilainya tetap, inilah yang disebut hambatan<br />

atau resistansi.<br />

Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari<br />

Alat listrik (misalnya lampu pijar, seterika listrik) memiliki bagian yang<br />

mengalirkan arus listrik yang disebut elemen pemanas. Pada bola lampu pijar,<br />

elemen pemanasnya adalah filamen listrik yang terbuat dari tungsten. Filamen<br />

listrik ini memiliki hambatan konstan R. Jika bola lampu pijar diberi tegangan V,<br />

sesuai dengan hukum ohm, kuat arus listrik yang mengalir melalui filamen adalah<br />

I =V/R.<br />

Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik harus disesuaikan dengan<br />

tegangan yang seharusnya diper<strong>untuk</strong>kan bagi alat itu. Sebagai contoh, jika lampu<br />

pijar diberi tegangan yang melebihi tegangan yang seharusnya, elemen pemanas<br />

pada lampu pijar akan dilalui oleh arus lebih (arus yang melebihi arus yang<br />

seharusnya), akan mengakibatkan elemen pemanas rusak.<br />

157

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!