02.07.2013 Views

ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk Kelas IX SMP/MTs

ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk Kelas IX SMP/MTs

ILMU PENGETAHUAN ALAM untuk Kelas IX SMP/MTs

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

190<br />

Elemen pemanas dapat kita anggap sebagai hambatan listrik. Ketika elemen<br />

pemanas dialiri arus listrik I selama waktu t, maka elemen pemanas akan<br />

memberikan energi listrik I 2 R t. Selanjutnya energi ini diubah menjadi energi kalor<br />

yang dapat menaikkan suhu benda-benda yang berhubungan langsung dengan<br />

konduktor elemen pemanas, misalnya air pada teko listrik, bahan makanan pada<br />

kompor listrik, dan pakaian pada setrika listrik.<br />

Umumnya elemen pemanas terbuat dari kawat nikhrom yang dililitkan pada<br />

suatu lempeng yang terbuat dari isolator tahan panas, misalnya mika. Lilitan ini<br />

seluruhnya ditutup lagi dengan bahan isolator tahan panas. Jadi, elemen pemanas<br />

disekat dari bagian-bagian alat listrik yang harus aman disentuh atau dipegang<br />

oleh pemakai. Oleh karena itu, kita tidak merasa panas ketika memegang tangkai<br />

pengering rambut. Kawat nikhrom dipilih <strong>untuk</strong> digunakan karena bahan nikhrom<br />

dapat dikenai panas tinggi (panas berwarna merah) tanpa mengalami kerusakan<br />

(melebur dan terbakar).<br />

2. Lampu Pijar dan Lampu Neon<br />

Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya dapat ditunjukkan pada lampu<br />

pijar dan lampu neon. Lampu pijar listrik terdiri atas kawat wolfram kecil yang<br />

digulung menjadi spiral. Kawat spiral ini disebut filamen lampu. Filamen ini<br />

kemudian dipasang di dalam selubung kaca yang hampir hampa, dengan tekanan<br />

rendah dan diisi gas argon <strong>untuk</strong> menghindari terbakarnya filamen.<br />

Sebuah lampu pijar hanya dapat mengubah sebagian kecil dari energi listrik<br />

menjadi energi cahaya yang terpakai, sebagian besar lainnya berubah menjadi energi<br />

kalor. Hal ini dapat kita rasakan ketika menyentuh lampu pijar yang telah lama<br />

menyala, tangan terasa panas. Bahkan, <strong>untuk</strong> melepas lampu pijar berdaya besar<br />

(45 W ke atas) dari tempatnya, kita memerlukan kain kering <strong>untuk</strong> menahan<br />

panasnya. Jadi, lampu pijar memiliki efesiensi rendah atau tidak hemat energi.<br />

Lampu neon (disebut juga lampu tabung atau lampu TL) lima kali lebih efisien<br />

daripada lampu pijar. Sebuah lampu neon dapat mengubah lebih besar energi listrik<br />

menjadi energi cahaya yang terpakai daripada lampu pijar. Oleh karena itu tangan<br />

kita masih tahan melepas lampu neon dari tempatnya ketika menyala. Lampu neon<br />

jenis terbaru yang saat ini telah beredar di pasaran sangat efisien dan hemat energi.<br />

Lampu neon 11 W sama terangnya dengan lampu pijar 75 W.<br />

Ilmu Pengetahuan Alam <strong>IX</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!