kelasXIIIPA_Mudah_dan_aktif_belajar_fisika_Dudi..
kelasXIIIPA_Mudah_dan_aktif_belajar_fisika_Dudi..
kelasXIIIPA_Mudah_dan_aktif_belajar_fisika_Dudi..
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
y<br />
236<br />
z<br />
Gambar 9.7<br />
Dua kerangka acuan S <strong>dan</strong> S',<br />
dengan S' memiliki kecepatan<br />
(v) relatif terhadap S.<br />
z'<br />
S S'<br />
X'<br />
X<br />
vt<br />
y'<br />
v<br />
P<br />
x = x'<br />
1. Transformasi Lorentz<br />
<strong>Mudah</strong> <strong>dan</strong> Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XII<br />
Dari uraian sebelumnya diketahui bahwa transformasi Galileo tidak<br />
dapat digunakan untuk menjelaskan teori Einstein. Untuk menjelaskan<br />
teori Einstein ini, digunakan transformasi Lorentz. Transformasi yang<br />
dikemukakan oleh Lorentz berlaku umum. Artinya, transformasi ini tidak<br />
hanya berlaku untuk kecepatan-kecepatan yang mendekati kecepatan<br />
cahaya, tetapi juga berlaku untuk kecepatan-kecepatan yang jauh lebih<br />
kecil dari kecepatan cahaya.<br />
Perhatikan Gambar 9.7. Menurut transformasi Galileo didapatkan<br />
x = x' + vt. Titik S <strong>dan</strong> S' masing-masing merupakan pusat koordinat dari<br />
siku-siku xyz <strong>dan</strong> x' y' z'. Pada t = 0, kedua sumbu berimpit. Sumbu x' y'<br />
z' bergeser ke kanan sepanjang sumbu-x dengan kecepatan tetap v. Setelah<br />
t sekon, jarak SS' adalah ! = v t. Untuk titik P yang terletak pada<br />
sumbu-x', jika koordinatnya dinyatakan dengan x <strong>dan</strong> x' akan memenuhi<br />
hubungan<br />
x = x' + !<br />
x = x' + vt (9–14)<br />
Dalam hal ini, pengamat di S <strong>dan</strong> S' menggunakan selang waktu yang<br />
dimulai pada saat bersamaan. Seandainya titik P juga bergerak ke kanan<br />
sepanjang sumbu x' dengan kecepatan tetap terhadap pengamat kedua di<br />
S' sebesar v, kedudukan terhadap sumbu-x <strong>dan</strong> x', yaitu<br />
untuk t = t " x = x ' + vt 1 1 1 1<br />
untuk t = t " x = x ' + vt 2 2 2 2<br />
untuk t = t " x = x ' + vt 3 3 3 3<br />
(9–15)<br />
Jadi, baik pengamat pertama (S) maupun pengamat kedua (S')<br />
menggunakan waktu t 1 , t 2 , t 3 , ..., t n . Akan tetapi, jika selang waktu<br />
pengamat pertama <strong>dan</strong> pengamat kedua dibedakan dengan t <strong>dan</strong> t'. Untuk<br />
pengamat pertama adalah t 1 , t 2 , t 3 , ..., t n <strong>dan</strong> untuk pengamat kedua adalah<br />
t 1 ', t 2 ', t 3 ', ..., t n '. Persamaan (9–15) perlu dinyatakan dalam t', hal ini<br />
berarti Anda dapat mengalikan dengan suatu konstanta * yang disebut<br />
tetapan transformasi. Dengan demikian, jika transformasi ini dianggap<br />
linear, Persamaan (9–14) menjadi<br />
x = * (x' + vt') (9–16)<br />
Jika kerangka acuan S' terhadap kerangka acuan S bergerak ke kanan<br />
dengan kecepatan tetap v, kerangka acuan S terhadap S' dapat dianggap<br />
bergerak relatif ke kiri dengan kecepatan v. Hubungan x <strong>dan</strong> x' menjadi<br />
x' = * (x – vt) (9–17)<br />
Substitusikan Persamaan (9–16) ke dalam Persamaan (9–17) sehingga<br />
x = * [* (x–vt) + vt'] " x=* 2 (x – vt) + * vt'<br />
2<br />
# $<br />
1!<br />
*<br />
t' = * t + x%<br />
* v &<br />
' (<br />
(9–18)