kelasXIIIPA_Mudah_dan_aktif_belajar_fisika_Dudi..
kelasXIIIPA_Mudah_dan_aktif_belajar_fisika_Dudi..
kelasXIIIPA_Mudah_dan_aktif_belajar_fisika_Dudi..
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
274<br />
inti bulatan<br />
inti U-235<br />
neutron<br />
pertama<br />
n<br />
U<br />
Gambar 10.19<br />
Diagram reaksi berantai<br />
reaksi fisi kedua<br />
menghasilkan 4 neutron<br />
reaksi fisi U-235<br />
memunculkan<br />
2 neutron<br />
Sumber: Physics for ‘O’ Level, 1990<br />
Gambar 10.20<br />
Pada reaksi pembelahan inti,<br />
jumlah neutron bertambah<br />
pada setiap tingkatan.<br />
<strong>Mudah</strong> <strong>dan</strong> Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XII<br />
2. Pembuatan Isotop Radio<strong>aktif</strong> dari Reaksi Inti<br />
Radio<strong>aktif</strong> dapat diproduksi melalui suatu reaksi inti, proses<br />
pembentukan isotop baru yang radio<strong>aktif</strong> itu dilakukan dengan<br />
penembakan isotop yang stabil dengan suatu partikel. Sebagai contoh,<br />
isotop radio<strong>aktif</strong> 197<br />
196<br />
79Au ,diperoleh dari penembakan isotop stabil 79Au 1 196 197<br />
oleh neutron dengan reaksi n + Au $ Au.<br />
3. Reaksi Berantai<br />
0 79 79<br />
Penembakan neutron pada uranium-235, inti yang terbentuk dari<br />
penangkapan neutron tersebut tidak stabil sehingga segera terbelah<br />
menjadi inti-inti yang lebih ringan. Hasil pembelahan adalah sebagai<br />
berikut.<br />
1 235 140 94 1 1<br />
n + U $ Xe + Sr + n + n + Q<br />
Isotop 140<br />
54<br />
0 92 54 38 0 0<br />
Xe <strong>dan</strong> 94<br />
38<br />
Sr adalah isotop-isotop yang tidak stabil dengan<br />
Xe akhirnya<br />
memancarkan sinar ! empat kali berturut-turut, isotop 140<br />
54<br />
berubah menjadi 140<br />
94<br />
58Ce yang stabil. Demikian juga 38Sr menjadi isotop<br />
stabil 140<br />
54Xe dengan memancarkan sinar ! dua kali berturut-turut. Reaksi<br />
yang demikian disebut reaksi berantai. Q merupakan energi yang<br />
dilepaskan dalam bentuk kalor.<br />
Pada reaktor nuklir, neutron cepat dikendalikan sehingga tidak terlalu<br />
banyak neutron yang terlibat dalam reaksi inti. Namun dalam bom atom,<br />
neutron cepat ini tidak terkendali sehingga terbentuk ledakan yang sangat<br />
dahsyat.<br />
4. Reaksi Fisi<br />
Penemuan reaksi fisi nuklir berawal dari eksperimen interaksi neutron<br />
dengan uranium. Tiga kelompok kerja yang berhasil menemukan fisi nuklir<br />
adalah Enrico Fermi, Juliet Currie-Savit, <strong>dan</strong> Otta Hahn-Strassman<br />
pada 1939. Mereka mengatakan bahwa penangkapan neutron oleh suatu<br />
inti uranium akan memberikan gaya pada energi permukaan sehingga<br />
inti akan terbelah dua dengan massa sebanding. Kemungkinan lain inti<br />
tereksitasi <strong>dan</strong> menghasilkan peluruhan gamma. Hal ini disebut reaksi<br />
fisi. Perhatikan Gambar 10.20.<br />
236<br />
Gambar 10.20 memperlihatkan inti yang terbentuk ( 92U ) tidak<br />
stabil <strong>dan</strong> segera terbelah menjadi inti-inti lebih ringan yang stabil.<br />
Pasangan-pasangan yang terjadi pada fisi 236<br />
92U tidak menunjukkan<br />
pasangan yang khas, tetapi merupakan satu dari 40 kemungkinan yang<br />
terjadi di antaranya.<br />
( )<br />
( )<br />
( )<br />
U $ Kr + Ba + 2 n<br />
236 94 140 1<br />
92 36 56 0<br />
U $ Sr + Ba + 2 n<br />
236 95 139 1<br />
92 38 54 0<br />
U $ Zr + Te + 3 n , <strong>dan</strong> seterusnya.<br />
236 96 187 1<br />
92 40 52 0<br />
Pada hampir semua reaksi fisi terjadi pengurangan massa sekitar 8,2<br />
sma, berarti 100× lebih besar daripada massa yang hilang pada semua<br />
jenis reaksi peluruhannya, sebagai contoh, fisi 235 U dengan neutron lambat<br />
menghasilkan inti 45 Mo <strong>dan</strong> 139 La. Massa yang hilang <strong>dan</strong> energi yang<br />
dihasilkan dihitung sebagai berikut.