Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...
Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...
Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Kakanwil Kemenag Aceh<br />
Ke depan, Kakankemenag<br />
tidak Mesti Putra Daerah<br />
<strong>Santunan</strong> – Banda Aceh.<br />
Kepala Kantor Wilayah<br />
Kemen-terian <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi<br />
Aceh, Drs H A Rahman TB Lt,<br />
mengatakan ke depan kepala<br />
kantor <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong><br />
Kabupaten dan Kota, tidak mesti<br />
putra daerah setempat. Hal itu<br />
disampaikannya saat melantik<br />
empat pejabat eselon III pada<br />
Kantor Wilayah <strong>Kementerian</strong><br />
<strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh, Jumat<br />
(17/09).<br />
Menurut Kakanwil, wacana<br />
ini digulirkan dalam rangka<br />
meningkatkan kinerja aparatur<br />
<strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh, agar lebih profesional<br />
dan punya dedikasi dan loyalitas dalam bekerja. Selain itu,<br />
imbuhnya, untuk menepis anggapan selama ini, sesuatu<br />
yang ’tabu’ jika pada suatu daerah Kakankemenagnya<br />
bukan putra daerah.<br />
Pada bagian lain, Kakanwil juga menjelaskan bahwa mutasi<br />
pejabat eselon III yang dilakukan itu dalam rangka mengisi<br />
jabatan yang lowong serta upaya meningkatkan kinerja kerja<br />
dan profesionalitas para pejabat di jajaran Kanwil. ”Setiap<br />
pejabat di Kanwil harus bersinergi dalam bekerja. Kita adalah<br />
team work, kerja secara bersama-sama. Jangan bekerja<br />
sendiri-sendiri. Begitu pula dengan kebijakan. Kebijakan<br />
yang diarahkan oleh pimpinan atau yang diputuskan secara<br />
bersama-sama, tolong dilaksanakan dengan baik. Dan jangan<br />
ada dua pimpinan di kantor,” ujarnya.<br />
Kakanwil juga mengharapkan setiap pejabat di<br />
lingkungan <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh untuk tidak<br />
takut berbuat, kreatif dan punya inisiatif dalam bekerja.<br />
Termasuk dukungan isteri atau suami dalam bekerja,<br />
menurut Kakanwil juga penting artinya dalam rangka<br />
meningkatkan kinerja seluruh aparatur di lingkungan<br />
<strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh.<br />
Dalam kesempatan itu, Kakanwil juga menyitir tentang<br />
upaya-upaya pembusukan yang dilakukan orang-orang atau<br />
pihak tertentu untuk mendiskreditkan Kakanwil <strong>Kementerian</strong><br />
<strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh. Untuk itu, Kakanwil berpesan kepada<br />
pejabat dan seluruh aparatur <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi<br />
Aceh untuk tetap mengedepankan akhlakul karimah dan<br />
menjaga integritas dalam melaksanakan tugas-tugasnya.<br />
Pejabat eselon III/a yang dilantik dan diambil sumpahnya<br />
adalah, H Azka Yunan S Ag, sebelumnya Kapala Bidang<br />
Mapenda menjadi Kepala Bidang Penamas, Drs Saifuddin<br />
AR, sebelumnya Kepala Bidang Pekapontren dimutasi<br />
sebagai Kabid Mapenda, H Abrar Zym S Ag, sebelumnya<br />
Kabid Penamas dimutasi menjadi Kabid Pekapontren.<br />
Dan satu orang pejabat eselon III/b yaitu Wiswadas, S.Ag,<br />
sebagai Pembimas <strong>Agama</strong> Budha pada Kanwil <strong>Kementerian</strong><br />
26 <strong>Santunan</strong> OKTOBER <strong>2010</strong><br />
<strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh.<br />
Halal bi Halal dan Peusijuek JCH<br />
Selain acara pelantikan dan pengambilan sumpah<br />
pejabat, pada saat yang sama keluarga besar Kantor<br />
Wilayah <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh juga<br />
mengadakan acara halal bi halal dan peusijuek jamaah<br />
calon haji di lingkungan Kanwil. Tahun ini ada 10 orang JCH<br />
yang akan berangkat ke tanah suci di lingkungan Kanwil,<br />
tiga di antaranya yaitu Kabid Hazawa, Drs H Asy’ari, Drs<br />
H Abdullah AR, Drs H Bukhari berangkat sebagai petugas<br />
haji Kloter dan Nina, staf Bidang Hazawa, menjadi petugas<br />
non Kloter. Sedangkan Kabid Mapenda Drs Saifuddin dan<br />
isteri, Dra Suri Arniansyah, Kasi pada Bidang Penamas<br />
bersama suami dan Nuraida, SE, staf Sub Bag Caninfoka<br />
dan suami berangkat atas biaya sendiri.<br />
Acara halal bi halal dan peusijuek JCH, berlangsung<br />
penuh kekeluargaan, dihadiri seluruh pejabat dan<br />
karyawan karyawati beserta keluarga. Sedangkan ceramah<br />
dan tausiah disampaikan Drs H Mufakhir Muhammad<br />
MA, dosen IAIN Ar-Raniry Banda Aceh. n(juniazi)<br />
RUU Kerukunan Umat<br />
Beragama Dibahas 2011<br />
<strong>Santunan</strong> – Jakarta. Kepala Puslitbang <strong>Agama</strong><br />
<strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> Abdurrachman Mas`ud mengatakan,<br />
Rancangan Undang-undang (RUU) Kerukunan Umat<br />
Beragama akan dibahas pada tahun 2011. “RUU<br />
Kerukunan Umat Beragama belum akan dibahas pada<br />
tahun <strong>2010</strong> dan kemungkinan besar baru akan dibahas<br />
pada 2011,” katanya dalam acara “Deputy Meets The<br />
Press” yang diselenggarakan <strong>Kementerian</strong> Koordinator<br />
bidang Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Kamis.<br />
Dia mengatakan, pada saat ini RUU masih dalam proses<br />
penggondokan dan pembahasan naskah akademis.<br />
Sementara itu, Pelaksana Tugas Deputi Menko<br />
Kesra bidang Pendidikan, <strong>Agama</strong> dan Aparatur Negara,<br />
Syihabuddin, dalam acara yang sama mengatakan,<br />
rancangan Undang-Undang Kerukunan Umat Beragama<br />
memerlukan telaah akademis dan penelitian studi kasus.<br />
“Hal itu dibutuhkan agar dapat menjawab persoalan<br />
substantif,” katanya.<br />
Karena itu, menurut, Syihabuddin, RUU Kerukunan<br />
Umat Beragama tidak bisa dilakukan dengan terburuburu.<br />
“Penyusunan RUU tersebut harus bisa memberikan<br />
perbaikan dan kemaslahatan serta mengakomodir semua<br />
yang dibutuhkan umat beragama,” katanya.<br />
Dalam acara yang mengusung tema “Memelihara<br />
Kerukunan Berbasis Landasan Teologis, Pendidikan<br />
Multikultural dan Etika” itu Syihabuddin mengatakan<br />
bahwa kondisi toleran yang ideal adalah menikmati<br />
keberagaman yang disumbangkan setiap agama.<br />
“Sedangkan landasan etis pemeliharaan kerukunan<br />
di antaranya bentuk interaksi, kesatuan asal manusia,<br />
kehormatan manusia, berbuat baik dan adil kepada<br />
sesama manusia,” katanya.n(Pinmas)