Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...
Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...
Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Keutamaan Ibadah Haji<br />
“Sesungguhnya rumah yang pertama<br />
dibangun untuk (tempat beribadah)<br />
manusia, adalah Baitullah di Bakkah<br />
(Mekah) yang diberkahi dan menjadi<br />
petunjuk bagi semua manusia.<br />
Padanya terdapat tanda-tanda<br />
yang nyata, (di antaranya) maqam<br />
Ibrahim, barang siapa memasukinya<br />
(Baitullah itu) menjadi amanlah dia,<br />
mengerjakan haji adalah kewajiban<br />
manusia terhadap Allah bagi<br />
orang yang sanggup mengadakan<br />
perjalanan ke Baitullah. Barang siapa<br />
mengingkari (kewajiban haji), maka<br />
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak<br />
memerlukan sesuatu) dari semesta<br />
alam.” (QS. Ali Imran 96-97).<br />
Ibadah haji merupakan kewajiban<br />
bagi setiap muslim, dalam<br />
pengwajiban ibadah ini, Allah<br />
menekankan hanya mewajibkannya<br />
bagi muslim yang mampu, karena<br />
memang untuk menunaikan ibadah<br />
ini diperlukan perbekalan yang<br />
lebih besar, selain terpenuhi segala<br />
syarat yang berkaitan dengan pribadi<br />
muslim seperti Islam, baligh, berakal<br />
dan merdeka, kesanggupan ekonomi<br />
juga menjadi persyaratan utama,<br />
mengingat perjalanannya yang<br />
jauh memakan banyak biaya yang<br />
diperlukan, kesehatan fisik seseorang<br />
juga harus diperhatikan, dan hal-hal<br />
lain yang dapat mendukung seseorang<br />
untuk dapat menunaikan ibadah haji<br />
dengan nyaman dan khusyuk.<br />
Mengingat ibadah ini hanya<br />
dikerjakan di tanah suci Mekah,<br />
bagi umat muslim dari negara lain<br />
yang terasa jauh dalam perjalanan<br />
sehingga sebagian negarapun ikut<br />
campur dalam proses pengurusannya,<br />
Indonesia misalnya sebagai salah<br />
Oleh Salman Abdul Muthalib<br />
satu negara Muslim terbesar yang<br />
mendapat kuota haji, negara melalui<br />
kementerian agama menyediakan<br />
bagian khusus untuk mengurus para<br />
jamah untuk dapat menunaikan<br />
ibadah ini.<br />
Dalam beberapa rujukan, ibadah<br />
haji didefinisikan sebagai perjalanan<br />
menuju Mekah untuk melaksanakan<br />
tawaf, sa’i dan wukuf di Arafah sebagai<br />
pelaksanaan terhadap perintah Allah<br />
untuk mendapatkan keridhaan-<br />
Nya. Ia merupakan salah satu rukun<br />
Islam yang disebutkan Nabi dalam<br />
hadisnya, siapa yang mengingkari<br />
kewajibannyanya dianggap telah<br />
keluar (murtad) dari Islam, pengwajibannya<br />
pada tahun ke enam hijriyyah.<br />
Definisi ini memang tidak mencakup<br />
(jamik) semua kegiatan dalam ibadah<br />
haji, tetapi paling tidak, ia telah<br />
memberikan gambaran secara umum<br />
bentuk-bentuk kegiatan yang akan<br />
dilakukan di sana.<br />
Ibadah ini memiliki banyak<br />
keutamaan bagi muslim yang telah<br />
mampu menunaikannya, Rasul telah<br />
menjelaskan beberapa keutamaan<br />
ibadah ini, di antaranya adalah:<br />
1. Haji, ibadah yang utama<br />
Penegasan bahwa ibadah haji<br />
merupakan salah satu ibadah yang<br />
paling utama, berdasarkan hadis<br />
<strong>Santunan</strong> OKTOBER <strong>2010</strong><br />
Rasulullah saw.:<br />
“Dari Abu Hurairah ia berkata,<br />
Rasulullah pernah ditanya, amal<br />
ibadah apakah yang paling utama?<br />
Beliau bersabda: Beriman kepada<br />
Allah dan Rasulnya. Ditanya lagi<br />
kemudian apa? Beliau menjawab:<br />
Jihad di jalan Allah. Kemudian ditanya<br />
lagi, kemudian apa? Beliau bersabda:<br />
Haji yang mabrur.” (HR. Al-Bukhari<br />
dan Muslim).<br />
Hadis di atas menempatkan<br />
ibadah haji sama posisinya seperti<br />
jihad di jalan Allah, bahkan dalam<br />
hadis lain, secara terang dan jelas<br />
Nabi menyebutkan bahwa haji adalah<br />
jihad bagi orang yang sudah tua,<br />
lemah dan wanita.<br />
Dari Abu Hurairah, Rasul bersabda:<br />
”Jihad orang yang sudah tua, lemah<br />
dan wanita adalah haji.” (HR. Nasa’i).<br />
Ketika Aisyah berkata kepada Rasul<br />
wahai Rasul, engkau berpendapat<br />
bahwa jihad adalah perbuatan yang<br />
paling utama, bolehkah kami ikut<br />
berjihad?, Rasul menjawab sebaikbaik<br />
jihad (bagi kalian yang wanita)<br />
adalah haji yang mabrur.” (HR. Al-<br />
Bukhari dan Muslim).<br />
Dari beberapa hadis di atas, dapat<br />
diahami bahwa Islam tidak memberi<br />
kesempatan melakukan suatu perbuatan<br />
yang utama hanya untuk<br />
kelompok-kelompok tertentu, tetapi<br />
ada perbuatan lain sebagai alternatif<br />
yang tampaknya lebih kecil pahalanya<br />
tetapi pada dasarnya ia merupakan<br />
amal yang utama dan dapat dikerjakan<br />
oleh orang-orang yang tidak sanggup<br />
melakukan amalan yang bebannya<br />
lebih besar. Ketika orang yang tua<br />
dan para wanita yang secara fisik<br />
mereka lemah, mereka berkeinginan<br />
untuk berjihad di jalan Allah tetapi<br />
tidak sanggup, Islam masih memberi<br />
mereka peluang untuk mendapat<br />
pahala jihad di jalan Allah dalam<br />
bentuk lain yang mungkin mereka<br />
lakukan.<br />
35