08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

lebih baik dari perempuan (yang<br />

mengolok-olok). Janganlah kamu<br />

saling mencela satu sama lain dan<br />

janganlah saling memangggil dengan<br />

gelar yang buruk. Seburuk-buruk<br />

panggilan adalah (panggilan) yang<br />

buruk (fasik) setelah beriman...” Allah<br />

melanjutkan, ”Wahai orang-orang<br />

yang beriman! Jauhilah banyak dari<br />

prasangka, sesungguhnya sebagian<br />

prasangka itu dosa, dan janganlah<br />

kamu mencari-cari kesalahan orang<br />

lain, dan janganlah ada di antara kamu<br />

yang menggunjing sebagian yang lain.<br />

Apakah ada di antara kamu yang suka<br />

memakan daging saudaranya yang<br />

sudah mati?” (Q.S. al-Hujurat: 11-12).<br />

Mengolok-olok, mencela, mem-buat<br />

julukan, menduga-duga, memata-matai,<br />

mencemooh adalah simbol diskriminasi<br />

yang menghambat pengembangan diri.<br />

Ketiga, berlaku adil. Tidak ada<br />

dominasi satu kelompok atas kelompok<br />

lain. Semua hal diselenggarakan berdasarkan<br />

kepentingan menyeluruh,<br />

bukan atas kepentingan kelompok<br />

mayoritas yang dominan. Simbolsimbol<br />

sosial seperti kehormatan,<br />

kekuasaan dan kekayaan dibagi bersama<br />

tanpa monopoli. ”Dan apabila<br />

kamu berkata (membuat keputusan)<br />

maka hendaklah kamu berlaku adil<br />

meskipun terhadap kerabatmu”<br />

(Q.S. al-An’am: 152). ”Berlaku adillah<br />

karena adil itu lebih dekat kepada<br />

takwa” (Q.S. al-Maidah: 8). ”Apabila<br />

kamu memutuskan perkara di antara<br />

manusia, maka hendaklah kamu memutuskannya<br />

dengan adil.” (Q.S. al-<br />

Nisa’: 58).<br />

Keempat, adanya supremasi hukum.<br />

Hukum adalah panglima yang<br />

akan mencegah pandangan tentang<br />

relativitas nilai-nilai. Kita jangan sampai<br />

dikacaukan oleh keputusan-keputusan<br />

hukum yang menyebabkan masyarakat<br />

berkesimpulan bahwa hukum itu<br />

hanya ditegakkan kepada orang-orang<br />

bodoh, lemah dan miskin. Hukum<br />

jangan sampai terkebiri; tiba di mata<br />

dipicingkan, tiba di perut dikempiskan.<br />

Hukum harus berlaku untuk semua<br />

tanpa pandang bulu. ”Wahai Nabi!<br />

Berjihadlah (melawan) orang-orang<br />

kafir dan orang-orang munafik, dan<br />

bersikap keraslah terhadap mereka.<br />

REDAKSI MAJALAH SANTUNAN<br />

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH<br />

40 <strong>Santunan</strong> OKTOBER <strong>2010</strong><br />

Tempat mereka adalah neraka<br />

jahannam. Dan itulah seburuk-buruk<br />

tempat kembali” (QS. al-Tawbah: 73).<br />

Rasulullah saw. bersabda, ”Demi Allah,<br />

nyawaku ada di tangannya, sekiranya<br />

Fatimah binti Muhammad mencuri<br />

sungguh aku potong tangannya.”<br />

Reward and punishment harus<br />

memenuhi momentumnya.<br />

Kita wajib mewujudkan empat<br />

syarat kumulatif silaturrahmi ini dalam<br />

kehidupan kita agar dapat hidup<br />

tenteram, bahagia, baik dalam bingkai<br />

dunia, Indonesia, Aceh, dan keluarga<br />

tercinta untuk selama-lamanya. Sepanjang<br />

empat syarat kumulatif ini<br />

tidak dapat dipenuhi sepanjang itu<br />

pula silaturrahmi yang kokoh tidak<br />

menunjukkan bentuknya. Yang muncul<br />

hanya silaturrahmi yang rapuh, yakni<br />

silaturrahmi karena kepentingan sesaat<br />

alias silaturrahmi kebohongan, dan<br />

kesesatan yang akan membawa kita<br />

kepada kehancuran, wa’iyadzubillah!<br />

n<br />

(Penulis adalah Kasi Kepenghuluan<br />

padaBidangUraisKanwil<strong>Kementerian</strong><br />

<strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh)<br />

Mengucapkan<br />

Selamat atas Pelantikan<br />

Aska Yunan, S.Ag, sebagai Kepala Bidang Pendidikan <strong>Agama</strong> Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Mesjid<br />

(Penamas) Kanwil <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh<br />

Drs. Saifuddin sebagai Kepala Bidang Madrasah dan Pendidikan pada Sekolah Umum (Mapenda) Kanwil<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh<br />

Drs. Abrar Zym sebagai Kepala Bidang Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren) Kanwil<br />

<strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh<br />

Wiswadas, S.Ag M.Si sebagai Pembimbing Masyarakat Budha Kanwil <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh<br />

Pada Tanggal 17 September <strong>2010</strong>,<br />

oleh Kepala Kantor <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> <strong>Prov</strong>insi Aceh, Sesuai SK Menteri <strong>Agama</strong> RI<br />

Nomor B.II/1-A/ Kp.07.6/ 8390/<strong>2010</strong>, Tanggal 18 Mei <strong>2010</strong><br />

Pimpinan Redaksi,<br />

Juniazi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!