08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

8 <strong>Santunan</strong> OKTOBER <strong>2010</strong><br />

LAPORAN UTAMA<br />

Sulitnya Menjadi Petugas Haji<br />

Haji Abdul Karim (36), (bukan<br />

nama sebenarnya) baru saja<br />

keluar dari gerbang asrama<br />

haji Banda Aceh, raut wajahnya menunjukkan<br />

kekecewaan mendalam.<br />

Dia baru saja mendapat kabar buruk<br />

dari pegawai di sana, bahwa dirinya<br />

tidak lulus sebagai calon petugas haji<br />

tahun ini.<br />

“Sudah tiga kali saya ikut tes<br />

petugas haji, tapi tidak lulus juga,”<br />

ujarnya kecewa. Kali ini ia mengikuti<br />

formasi Non Kloter, sebelumnya ia<br />

mengikuti formasi TPHI dan TPIHI,<br />

namun tidak lulus juga. Guru bahasa<br />

Arab di salah satu dayah itu kecewa<br />

karena merasa mampu membimbing<br />

jamaah calon haji, karena ia sudah<br />

pengalaman naik haji sebelumnya.<br />

Ia tidak mengerti kenapa susah<br />

sekali menjadi petugas haji, pada-<br />

Muhammad Nazar, Wakil Gubernur Aceh:<br />

hal ia juga PNS di lingkungan Kemenag.<br />

Menurutnya, seharusnya perekrutan<br />

petugas didasarkan pada<br />

profesionalisme bukan faktor lain.<br />

Selama ini yang menjadi petugas<br />

terkesan biasa-biasa saja, tidak memiliki<br />

kemampuan melebihi dirinya, bahkan<br />

ada yang tidak bisa berbahasa Arab.<br />

“Ada juga yang sudah berkali-kali<br />

jadi petugas haji, padahal tidak ada<br />

kemampuan yang menonjol dari<br />

mereka, bahasa Arab pun nggak bisa,”<br />

keluhnya.<br />

Namun hal itu dibantah Drs. H.<br />

Asy’ari Basyah, Kabid Haji, Zakat<br />

dan Wakaf Kanwil Kemenag Aceh.<br />

Menurutnya seleksi calon petugas<br />

haji sudah dilakukan sesuai ketentuan<br />

yang ada.<br />

“Tidak, Kalau untuk petugas<br />

sudah ada ketentuannya,” tegasnya.<br />

Menurutnya, petugas yang lulus telah<br />

melewati seleksi sesuai prosedur<br />

yang ada.<br />

“Tiap tahunnya petugas haji selalu<br />

berganti-ganti. Jika mereka sudah<br />

menjadi petugas, kemudian untuk<br />

beberapa tahun kemudian menjadi<br />

petugas lagi, ini karena memang lewat<br />

seleksi dan sudah mengikuti prosedur<br />

yang berlaku,” jelasnya.<br />

Haji Abdul Karim juga pernah<br />

berusaha untuk menjadi petugas melalui<br />

jalur TPHD, namun peluangnya<br />

sangat sempit, karena wewenangnya<br />

di tangan Gubernur.<br />

Hal itu dibenarkan oleh Asy’ari<br />

Basyah, “Kalau itu langsung melalui<br />

Bapak Gubernur, nanti mereka yang<br />

menentukan kriterianya,” pungkas<br />

Asy’ari.n (mulyadi nurdin, juniazi,<br />

yakub, darwin)<br />

Demi Keadilan Secara Nasional<br />

Wakil Gubernur Aceh<br />

Muhammad Nazar mengusulkan<br />

supaya kouta haji<br />

di Indonesia tidak lagi didasarkan<br />

pada jumlah penduduk muslim satu<br />

per mil.<br />

Hal itu disampaikan Wagub saat<br />

melantik Panitia Penyelenggara<br />

Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banda<br />

Aceh tahun <strong>2010</strong>, di Aula Utama<br />

Asrama Haji Banda Aceh Kamis<br />

(22/09).<br />

Menurut Wagub, penetapan kouta<br />

jamaah calon haji yang didasarkan<br />

pada jumlah penduduk muslim di<br />

suatu daerah, yaitu satu per mil, seperti<br />

yang berlaku saat ini, dinilai perlu<br />

ditinjau ulang. ”Kami mengusulkan<br />

agar penetapan kouta suatu provinsi<br />

tidak lagi didasarkan pada jumlah<br />

penduduk muslim semata. Tapi,<br />

demi keadilan secara nasional, perlu<br />

ditinjau juga daftar tunggu (waiting<br />

list) yang ada di suatu daerah. Bila<br />

perlu diseragamkan secara nasional,”<br />

ujar Wagub di hadapan Direktur<br />

Penyelenggaraan Haji, <strong>Kementerian</strong><br />

<strong>Agama</strong> RI, Drs. H. Zainal Abidin Supi,<br />

Kakanwil <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> Aceh,<br />

Bapak Drs. H. A. Rahman TB, Lt. dan<br />

Ibu Suryani MAR serta sejumlah<br />

pejabat dan tamu undangan lainnya.<br />

Alasannya, menurut Wagub,<br />

jumlah waiting list haji Aceh saat ini<br />

adalah tertinggi kedua di Indonesia<br />

setelah Sulawesi Selatan. Sementara<br />

sejumlah provinsi lain, jumlah waiting<br />

list-nya tidak lebih dari lima tahun.<br />

Sebagaimana informasi yang<br />

diperoleh <strong>Santunan</strong> dari Siskohat,<br />

Embarkasi Haji Banda Aceh, per 22<br />

September <strong>2010</strong>, jumlah JCH Aceh<br />

yang masuk dalam daftar tunggu haji<br />

sudah mencapai 31.939 orang.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!