08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

Majalah Santunan edisi Oktober 2010 - Kementerian Agama Prov ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Konsultasi BP4<br />

Diasuh oleh Drs. H. Abdul Gani Isa, SH., M.Ag. (Ketua BP4 <strong>Prov</strong>insi Aceh)<br />

Seni Keluarga Bahagia<br />

Assalamu’alaikum Wr.Wb.<br />

Pengasuh Rubrik Konsultasi BP4<br />

yang terhormat, kami baru menikah<br />

beberapa bulan yang lalu. Sekarang<br />

menetap di Sigli, tempat sehari-hari<br />

kami berusaha dan mencari nafkah.<br />

Sejak awal menikah kami berdua<br />

sepakat membina rumah tangga<br />

untuk selamalamanya, seperti dicontohkan<br />

kedua orang tua kami,<br />

dan juga keluarga-keluarga lain,<br />

yang bertahan sampai masa usia<br />

perkawinan dewasa akhir, yaitu<br />

(masa lanjut usia).<br />

Namun yang menjadi kekhawatiran<br />

kami berdua adalah, apa<br />

yang harus kami lakukan dan<br />

bagaimana caranya agar rumah<br />

tangga kami bahagia? Terus terang<br />

kami berdua di samping minimnya<br />

ilmu dan pengalaman, juga latar<br />

belakangpendidikanyangmasihjauh<br />

dari memadai. Penuh pengharapan<br />

kiranya pengasuh dapat memberikan<br />

nasehat, baik ilmu dan pengalaman<br />

serta kiat-kiat yang harus kami<br />

lakukan, agar bahtera rumah tangga<br />

kami bisa sampai ke tujuan, yaitu<br />

sakinah, mawaddah dan rahmah.<br />

Wassalam, Yusuf di Sigli.<br />

Wa ‘alaikumussalam Wr. Wb<br />

Saudara Yusuf di Sigli….<br />

Masalah yang Saudara tanyakan,<br />

juga sudah sering pengasuh terima<br />

melalui SMS dari Pasutri (Pasangan<br />

suami-isteri) lain. Pertanyaan-pertanyaan<br />

seperti ini menurut pengasuh<br />

patut diberikan apresiasi tinggi.<br />

Karena, biasanya pertanyaan diajukan<br />

ke redaksi adalah dilatarbelakangi<br />

oleh konflik dalam keluarga, tetapi<br />

yang diajukan Saudara Yusuf justru<br />

suasana yang sudah baik, bagaimana<br />

cara untuk lebih menguatkan harmonisasi<br />

antara suami isteri dalam<br />

hidup berumah tangga.<br />

Saudara Yusuf, sebenamya menurut<br />

yang pengasuh amati dari pertanyaan<br />

Saudara, anda tidak memiliki masalah,<br />

namun di balik yang tersirat, orang<br />

lain menilai bahwa Anda memiliki<br />

problema, sehingga Anda meminta<br />

solusinya. Menurut pengasuh, apa<br />

yang selama ini sudah anda ketahui,<br />

sudah anda lakukan dan itu ternyata<br />

menurut anda baik, serta membawa<br />

dampak kemaslahatan keluarga<br />

menurut Saudara, lanjutkan saja, dan<br />

hal itu menjadi sebuah pengalaman<br />

berharga. Karena menurut yang<br />

pengasuh ketahui, belum ada sekolah<br />

khusus yang mendidik calon suamiisteri,<br />

seperti sekolah-sekolah formal<br />

yang ada sekarang ini untuk mendidik<br />

guru, perawat/tenaga medis dan lainlain.<br />

Pengasuh teringat, ucapan<br />

orang-orang bijak: “Banyak jalan<br />

menuju kepada Allah”. Ada pula yang<br />

mengatakan: “Banyak jalan menuju<br />

ke Roma”. Demikian pula menurut<br />

pengasuh banyak cara membangun<br />

sebuah mahligai Rumah Tangga.<br />

Ada juga ungkapan: Lain lubuk lain<br />

ikannya, lain padang lain belalangnya.<br />

Inilah yang disebut dengan sebuah<br />

“seni” dan “cara”, yang juga disebut<br />

dengan “manajemen keluarga”.<br />

Artinya cara memenej, atau mengatur,<br />

dan menjalankan sebuah keluarga”.<br />

Cara-cara tersebut tentu tidak<br />

sama dimiliki setiap orang. Masingmasing<br />

keluarga memiliki gaya dan<br />

cara tersendiri. Anda kan tahu banyak<br />

orang-orang tua yang hidup di desa/<br />

gampong, umumnya mereka tidak<br />

menuntut ilmu secara berjenjang.<br />

malahan ada di antara mereka tidak<br />

pernah mengecap pendidikan di<br />

sekolah. Tetapi, mereka umumnya<br />

berhasil dalam menata keluarganya.<br />

Anak-anaknya berhasil dalam studi,<br />

dan menjadi anak yang salih.<br />

Namun demikian, berangkat<br />

dari hal tersebut, ada beberapa hal<br />

yang perlu anda ingat kembali untuk<br />

direnungkan oleh Anda berdua.<br />

44 <strong>Santunan</strong> OKTOBER <strong>2010</strong><br />

Pertama, istiqamah sesuai niat ikhlas.<br />

Keikhlasan anda berdua (lahir batin)<br />

sejak melangsungkan “ijab-qabul”<br />

merupakan modal utama menjadikan<br />

rumah tangga anda harmonis. Dalam<br />

menjalankan misi keluarga hendaklah<br />

“seayun selangkah”, kalau ada sama<br />

dimakan, kalau tidak ada sama dicari.”<br />

Sering-seringlah berkomunikasi.<br />

Karena melalui musyawarah secara<br />

terbuka menjadikan hati selalu puas<br />

dan damai.<br />

Kedua, menahan marah dan<br />

saling memaafkan. Sifat ini patut<br />

dilestarikan secara terus menerus<br />

dalam keluarga. Dalam istilah Alquran<br />

disebutkan dengan walkaziminal<br />

ghaidha wal afina aninnas... Karena<br />

banyak kasus keluarga bermuara dari<br />

sifat marah dan sulit memaafkan,<br />

baik suami maupun isteri.<br />

Ketiga, saling mengerti apa yang<br />

boleh dan tidak boleh dikerjakan. Bila<br />

isteri tidak senang suaminya merokok,<br />

maka suami sebaiknya tidak merokok.<br />

Atau sifat-sifat tercela lainnya seperti,<br />

meninggalkan shalat dan amal shalih<br />

lainnya. Atau bersikap boros, main<br />

judi, perselingkuhan dan lain-lain.<br />

Demikian pula sebaliknya, isteri<br />

harus pula meninggalkan kebiasaankebiasaan<br />

yang tidak disenangi<br />

suami.<br />

Keempat, saling menghargai<br />

mertua. Suami menghargai orang tua<br />

isteri, demikian pula isteri bersikap<br />

hormat dan santun terhadap orang<br />

tua suami, baik masih hidup atau<br />

sudah meninggal dunia. Karena sikap<br />

diskriminasi saling membedakan juga<br />

merupakan sumber konflik dalam<br />

setiap keluarga.<br />

Tentu masih banyak lagi yang<br />

harus Saudara lakukan seperti<br />

pengeluaran biaya rumah tangga<br />

disesuaikan dengan penghasilan,<br />

menjaga kebersihan rumah tangga,<br />

hubungan dengan jiran/tetangga dan<br />

lain-lain.n

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!