02.02.2015 Views

Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian Sistem ... - Ee-cafe.org

Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian Sistem ... - Ee-cafe.org

Rangkaian Rangkaian Rangkaian Rangkaian Sistem ... - Ee-cafe.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dengan mengabaikan resistansi belitan dan reaktansi bocor, maka<br />

1ωΦ<br />

m<br />

500 2<br />

V1<br />

= = 500 → Φ m =<br />

= 0.00563 weber<br />

2<br />

400 × 2π × 50<br />

0.00563<br />

→ Kerapatan fluksi maksimum : Bm<br />

= = 0.94 weber/m<br />

0.006<br />

1000<br />

Tegangan belitan sekunder adalah V 2 = × 500 = 1250 V<br />

400<br />

COTOH-2.3 : Dari sebuah transformator satu fasa diinginkan suatu<br />

perbandingan tegangan primer / sekunder dalam keadaan tidak<br />

berbeban 6000/250 V. Jika frekuensi kerja adalah 50 Hz dan fluksi<br />

dalam inti transformator dibatasi sekitar 0.06 weber, tentukan<br />

jumlah lilitan primer dan sekunder.<br />

Penyelesaian :<br />

Pembatasan fluksi di sini adalah fluksi maksimum. Dengan<br />

mengabaikan resistansi belitan dan reaktansi bocor,<br />

1ωΦ<br />

m<br />

6000 2<br />

V1<br />

= = 6000 → 1<br />

=<br />

= 450<br />

2<br />

2π × 50 × 0.06<br />

250<br />

⇒ 2 = × 450 = 18.75<br />

6000<br />

Pembulatan jumlah lilitan harus dilakukan. Dengan melakukan<br />

pembulatan ke atas, batas fluksi maksimum Φ m tidak akan<br />

terlampaui. Jadi dapat kita tetapkan<br />

6000<br />

⇒ 2 = 20 lilitan ⇒ 1<br />

= × 20 = 480 lilitan<br />

250<br />

2.4. <strong>Rangkaian</strong> Ekivalen<br />

Transformator adalah piranti listrik. Dalam analisis, piranti-piranti listrik<br />

biasanya dimodelkan dengan suatu rangkaian listrik ekivalen yang<br />

sesuai. Secara umum, rangkaian ekivalen hanyalah penafsiran secara<br />

rangkaian listrik dari suatu persamaan matematik yang menggambarkan<br />

perilaku suatu piranti. Untuk transformator, ada tiga persamaan yang<br />

menggambarkan perilakunya, yaitu persamaan (2.7), (2.8), dan (2.10),<br />

yang kita tulis lagi sebagai satu set persamaan (2.11).<br />

2<br />

32 Sudaryatno Sudirham, Analisis <strong>Rangkaian</strong> <strong>Sistem</strong> Tenaga

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!