05.05.2015 Views

TIM ADVOKASI KEBENARAN DAN KEADILAN - Elsam

TIM ADVOKASI KEBENARAN DAN KEADILAN - Elsam

TIM ADVOKASI KEBENARAN DAN KEADILAN - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

- Bahwa Pasal 27 UU Nomor 27 Tahun 2004 telah menciptakan ketidakadilan dan<br />

melecehkan martabat manusia.<br />

- Bahwa Pasal 27 UU Nomor 27 Tahun 2004 juga telah menimbulkan ketidakpastian<br />

hukum.<br />

- Dengan demikian, Pasal 27 telah melanggar jaminan atas persamaan kedudukan di<br />

depan hukum (Pasal 27 ayat (1) UUD 1945), pengakuan, jaminan, perlindungan, dan<br />

kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28 D<br />

ayat (1) UUD 1945) dan jaminan atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar<br />

apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat<br />

diskriminatif itu (Pasal 28 I ayat (2) UUD 1945).<br />

2. Pasal 44 UU Nomor 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi<br />

- Pasal 44 UU Nomor 27 Tahun 2004 menutup hak korban untuk mendapatkan keadilan<br />

melalui lembaga peradilan.<br />

- Pasal 44 UU Nomor 27 Tahun 2004 menghilangkan kewajiban negara untuk menuntut<br />

pelaku dan menghukum pelaku.<br />

- Pasal 44 UU Nomor 27 Tahun 2004 mengandung ketidakjelasan mekanisme<br />

penyelesaian yang menimbulkan ketidakpastian hukum.<br />

- Pasal 44 UU Nomor 27 Tahun 2004 membuka peluang pelanggaran HAM berat<br />

menjadi kejahatan yang berlalu tanpa hukuman.<br />

3. Pasal 1 ayat (9) UU Nomor 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan<br />

Rekonsiliasi<br />

- Pasal 1 ayat (9) UU Nomor 27 Tahun 2004 memuat ketentuan yang menyatakan<br />

bahwa amnesti yang diberikan Presiden atas persetujuan DPR adalah untuk pelaku<br />

pelanggaran HAM yang berat.<br />

- Sementara itu, pelanggaran HAM yang berat, yakni genosida dan kejahatan terhadap<br />

kemanusiaan merupakan the most serious crimes of international concern as a whole,<br />

dan mengandung norma jus cogens serta erga omnes.<br />

- Terhadap genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan, terdapat berbagai standard<br />

aturan hukum internasional yang didukung oleh Indonesia di samping juga<br />

yurisprudensi-yurisprudensi dan praktik terbaik komisi kebenaran yang secara kuat<br />

menyatakan kedua jenis kejahatan tersebut tidak boleh diberikan amnesti.<br />

- Kejahatan luar biasa yang menjadi yurisdiksi KKR tidak boleh membiarkan pelakunya<br />

lolos dari tuntutan hukum karena apabila terdapat undang-undang yang mengatakan<br />

demikian, maka telah terjadi pelanggaran terhadap prinsip aut punere de dere atau<br />

prinsip ”tidak ada kejahatan yang dibiarkan berlalu tanpa hukuman.”<br />

- Jika ketentuan tersebut tetap dibiarkan dalam UU Nomor 27 Tahun 2004, maka<br />

terdapat pelanggaran prinsip-prinsip hukum dan rule of law dalam suatu negara<br />

hukum seperti Indonesia.<br />

- Dengan demikian, hak konstitusional Para Pemohon atas pengakuan, jaminan,<br />

perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan<br />

hukum (Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945) dan jaminan penegakkan dan perlindungan<br />

hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, melalui<br />

peraturan perundang-undangan (Pasal 28 I ayat (5) UUD 1945 didukung pula Pasal 1<br />

ayat (3) UUD 1945) telah terlanggar.<br />

4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!