TIM ADVOKASI KEBENARAN DAN KEADILAN - Elsam
TIM ADVOKASI KEBENARAN DAN KEADILAN - Elsam
TIM ADVOKASI KEBENARAN DAN KEADILAN - Elsam
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, harus memenuhi 5 (lima) syarat sebagai<br />
berikut:<br />
a. Bahwa konstitusional Pemohon tersebut dianggap oleh Pemohon telah dirugikan oleh<br />
suatu undang-undang yang diuji;<br />
b. Bahwa adanya hak konstitusional Pemohon yang diberikan Undang-Undang Dasar<br />
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;<br />
c. Bahwa hak konstitusional Pemohon tersebut dianggap oleh Pemohon telah dirugikan<br />
oleh suatu undang-undang yang diuji;<br />
d. Bahwa kerugian konstitusional Pemohon yang dimaksud bersifat spesifik (khusus) dan<br />
aktual atau setidaknya bersifat potensial yang menurut penalaran yang wajar dapat<br />
dipastikan akan terjadi;<br />
e. Adanya hubungan sebab akibat (causa verband) antara kerugian dan berlakunya<br />
undang-undang yang dimohonkan untuk diuji;<br />
f. Adanya kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya permohonan, maka kerugian<br />
konstitusionalnya yang didalilkan tidak akan atau tidak lagi terjadi.<br />
10. Bahwa PARA PEMOHON Nomor I s/d VI adalah Pemohon yang merupakan Badan<br />
Hukum Privat yang memiliki legal standing dan menggunakan haknya untuk mengajukan<br />
permohonan ini dengan menggunakan prosedur organization standing (legal standing),<br />
memiliki kedudukan hukum (legal standing) sebagai Pemohon pengujian Undang-Undang.<br />
Bahwa PARA PEMOHON I s/d VI adalah Organisasi Non Pemerintah atau Lembaga<br />
Swadaya Masyarakat (LSM) yang tumbuh dan berkembang secara swadaya, atas<br />
kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang didirikan atas dasar<br />
kepedulian untuk dapat memberikan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di<br />
Indonesia.<br />
11. Bahwa tugas dan peranan PARA PEMOHON Nomor I s/d VI dalam melaksanakan<br />
kegiatan-kegiatan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia telah<br />
secara terus-menerus mendayagunakan lembaganya sebagai sarana untuk<br />
memperjuangkan hak-hak asasi manusia.<br />
12. Bahwa tugas dan peranan PARA PEMOHON I s/d VI dalam melaksanakan kegiatankegiatan<br />
penegakan, perlindungan dan pembelaan hak-hak asasi manusia, dalam hal ini<br />
dengan mendayagunakan lembaganya sebagai sarana untuk mengikutsertakan sebanyak<br />
mungkin anggota masyarakat dalam memperjuangkan penghargaan dan penghormatan<br />
nilai-nilai hak asasi manusia terhadap siapapun juga tanpa membedakan jenis kelamin,<br />
suku bangsa, ras, agama, dll. Hal ini tercermin di dalam Anggaran Dasar dan/atau Akta<br />
Pendirian PARA PEMOHON.<br />
13. Bahwa dasar dan kepentingan hukum PARA PEMOHON Nomor I s/d VI dalam<br />
mengajukan Permohonan Pengujian Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2004 dapat<br />
dibuktikan dengan Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga PARA<br />
PEMOHON. PARA PEMOHON I s/d VI berbentuk badan hukum perkumpulan atau<br />
yayasan; dalam Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga menyebutkan<br />
dengan tegas mengenai tujuan didirikannya organisasi, serta telah melaksanakan<br />
kegiatan sesuai dengan Anggaran Dasar-nya.<br />
14. Bahwa doktrin organization standing atau legal standing merupakan sebuah prosedur<br />
beracara yang tidak hanya dikenal dalam doktrin, akan tetapi juga telah dianut dalam<br />
berbagai peraturan perundangan di Indonesia, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun<br />
6