05.05.2015 Views

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Mahkamah Pi<strong>dan</strong>a Internasional<br />

memotivasi negara untuk memperbaiki hukum nasional terutama sistem<br />

peradilannya, termasuk dalam hal hukum acara karena setelah meratifikasi<br />

Statuta, negara pihak harus menyesuaikan hukum domestiknya agar<br />

berjalan sesuai aturan pelaksanaan <strong>dan</strong> isi Statuta.<br />

c. Praktek impunitas<br />

Belajar dari pengalaman penegakkan hukum di Indonesia seperti yang telah<br />

diuraikan dalam Bab I di mana masih banyak terjadi praktek impunitas.<br />

Para penguasa atau para koman<strong>dan</strong>/atasan masih bisa berlindung dari<br />

jeratan hukum karena alasan tugas negara atau karena tidak memadainya<br />

instrumen hukum Indonesia yang memberikan celah untuk membebaskan<br />

mereka. Dalam konteks ini diakibatkan oleh unsur politis masih sangat<br />

kental dalam penegakkan hukum di Indonesia. Tentu saja hal ini tidak<br />

akan terjadi ketika Indonesia meratifikasi Statuta Roma karena Indonesia<br />

tidak ingin dinilai tidak mau (unwilling) untuk menghukum pelaku (yang<br />

merupakan koman<strong>dan</strong>/atasan tersebut) ketika terbukti Pengadilan tidak<br />

independen atau tidak serius dalam menghukum pelaku.<br />

d. Resiko intervensi asing dalam kedaulatan negara semakin besar.<br />

Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa dengan tidak meratifikasi Statuta<br />

Roma 1998 tidak berarti bahwa Indonesia terlepas dari ancaman intervensi<br />

pihak asing terhadap kedaulatan hukum negaranya. Resiko intervensi<br />

pihak asing justru semakin besar jika tidak meratifikasi, karena prinsip<br />

komplementer hanya berlaku bagi negara pihak Statuta Roma. Dengan<br />

menerapkan yurisdiksi universal, suatu negara dapat mengadili warga<br />

negara lain yang melakukan kejahatan internasional dengan menggunakan<br />

mekanisme hukum domestiknya. Jika bukan merupakan Negara pihak dari<br />

Statuta Roma, maka Negara tersebut tidak dapat membela warga negaranya<br />

yang diadili melalui penerapan yurisdiksi universal, karena tidak dapat<br />

mengajukan penerapan prinsip komplementer yang ada dalam statuta<br />

roma.<br />

e. Tekanan dari dunia internasional.<br />

Dari sisi pergaulan internasional, jika tidak segera meratifikasi statuta<br />

roma, Indonesia dapat dianggap tidak mendukung upaya pencapaian<br />

tujuan perdamaian dunia, yang salah satunya adalah penghormatan <strong>dan</strong><br />

perlindungan HAM dengan cara penegakan hukum. Komitmen Indonesia<br />

34

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!