05.05.2015 Views

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Mahkamah Pi<strong>dan</strong>a Internasional<br />

kemanusiaan, genosida <strong>dan</strong> kejahatan agresi. Prinsip ini jelas membuktikan<br />

bahwa fungsi MPI bukan untuk melaksanakan intervensi internasional dengan<br />

mengambil alih fungsi pengadilan nasional suatu negara, namun justru<br />

menjunjung tinggi kedaulatan nasional suatu negara dengan mengutamakan<br />

keefektifan mekanisme hukum nasionalnya untuk menghukum pelaku<br />

kejahatan yang merupakan warganegaranya.<br />

Indonesia yang belum menjadi pihak dalam Statuta Roma, seringkali<br />

menemukan kesulitan dalam menegakkan hukum HAM dikarenakan<br />

instrumen hukum HAM tidak memadai serta ketidaksiapan aparat penegak<br />

hukumnya dalam menghadapi isu HAM yang relatif baru bagi mereka. Hal<br />

ini seringkali menyebabkan Indonesia sulit memenuhi kewajiban untuk<br />

melakukan penghukuman terhadap pelaku pelanggaran HAM yang berat<br />

seperti yang misalnya terjadi dalam kasus Timor-Timur, Tanjung Priok<br />

<strong>dan</strong> Abepura. Ratifikasi Statuta Roma diharapkan dapat menjadi sarana<br />

pendorong bagi Indonesia untuk segera membenahi kekurangannya tersebut<br />

sehingga Indonesia bisa memenuhi kewajibannya untuk memberikan jaminan<br />

perlindungan HAM terhadap warganegaranya.<br />

Jika dibandingkan negara ASEAN lain, Indonesia dapat berbangga dengan<br />

kesiapan instrumen hukum yang memberikan perlindungan HAM bagi<br />

warganegaranya seperti misalnya yang tercantum dalam UUD 1945, KUHP,<br />

KUHAP, Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g 39/1999, <strong>dan</strong> Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g 26/2000. Walaupun<br />

banyak kekurangan seperti yang telah diuraikan dalam paragraf sebelumnya,<br />

instrumen hukum yang dimiliki Indonesia sudah cukup menunjukan diri<br />

sebagai negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia <strong>dan</strong> dinilai sudah<br />

cukup siap untuk meratifikasi Statuta Roma.<br />

Keuntungan yang akan didapatkan Indonesia ketika menjadi pihak dalam<br />

Statuta Roma selain mendorong pembenahan sistem hukum nasional Indonesia<br />

(khususnya hukum HAM) juga dapat meningkatkan kapasitas sumber daya<br />

manusia Indonesia dengan terbukanya kesempatan khususnya bagi aparat<br />

penegak hukum untuk berpartisipasi dalam mahkamah internasional dengan<br />

menjadi hakim, jaksa atau panitera di MPI. Selain itu, keterlibatan Indonesia<br />

dalam MPI dapat menjadi contoh yang baik bagi negara-negara tetangganya<br />

khususnya negara-negara besar di ASEAN yang hingga saat ini belum satupun<br />

yang menjadi negara pihak Statuta Roma.<br />

58

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!