05.05.2015 Views

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

NASKAH AKADEMIS dan RANCANGAN UNDANG-UNDANG

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Mahkamah Pi<strong>dan</strong>a Internasional<br />

harapan-harapan dari semua peraturan hak asasi manusia. 101<br />

Di sisi lain, sesuai dengan pasal 7 ayat (2) Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g No. 39 Tahun 1999<br />

102<br />

maka seharusnya setelah Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g peratifikasian Statuta Roma<br />

disahkan oleh Presiden, maka Statuta Roma otomatis menjadi hukum nasional<br />

(positif) kita, begitu juga dengan ratifikasi konvensi-konvensi lainnya yang<br />

berkaitan dengan hak asasi manusia. Sehingga kita tidak perlu khawatir dengan<br />

masalah kesiapan perangkat hukum kita yang kini dirasa belum memadai,<br />

karena perangkat hukum berkenaan dengan perlindungan hak asasi manusia<br />

telah terakomodir dengan berbagai konvensi internasional yang telah kita<br />

ratifikasi <strong>dan</strong> sudah otomatis menjadi hukum nasional. Berikut paparan secara<br />

rinci kebutuhan harmonisasi yang dibutuhkan paska ratifikasi Statuta Roma:<br />

a. Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)<br />

Seperti telah dikemukakan di atas, para pendiri Indonesia telah<br />

merumuskan pengaturan perlindungan HAM dalam UUD 1945 baik dalam<br />

Pembukaan maupun batang tubuh. Dalam Pembukaan, secara eksplisit<br />

<strong>dan</strong> implisit Indonesia mengemukakan pernyataan <strong>dan</strong> komitmennya<br />

dalam upaya perlindungan HAM. Dimana salah satunya dilakukan melalui<br />

peran aktif dalam upaya melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan<br />

kemerdekaan, perdamaian abadi, <strong>dan</strong> keadilan sosial yang juga merupakan<br />

salah satu tujuan bangsa Indonesia. 103<br />

Dalam perjalanannya, UUD 1945 telah mengalami empat kali amandemen,<br />

yang diantaranya sangat berkaitan dengan perlindungan HAM baik dari<br />

sisi hak-hak sipil <strong>dan</strong> politik maupun yang termasuk dalam hak-hak sosial,<br />

ekonomi <strong>dan</strong> budaya.<br />

i. Amandemen Pertama UUD 1945<br />

Amandemen pertama UUD 1945 dilakukan pada tahun 1999, pada<br />

garis besarnya amandemen ini dilakukan terhadap pasal-pasal yang<br />

berkaitan dengan Presiden, pengangkatan, janji serta hak untuk<br />

mengajukan Rancangan Un<strong>dan</strong>g Un<strong>dan</strong>g.<br />

ii. Amandemen Kedua UUD 1945<br />

Amandemen kedua yang disahkan pada tahun 2000 pada intinya<br />

dilakukan terhadap pasal-pasal yang bekenaan dengan hak <strong>dan</strong><br />

101 Hassan Suryono, op. cit., hlm. 89.<br />

102 Pasal 7 ayat (2): Ketentuan hukum internasional yang telah diterima negara Republik Indonesia yang<br />

menyangkut hak asasi manusia menjadi hukum nasional.<br />

103 lihat paragraph 4 Pembukaan UUD 1945<br />

51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!