11.07.2015 Views

Hukum Humaniter dan Hak Asasi Manusia - Elsam

Hukum Humaniter dan Hak Asasi Manusia - Elsam

Hukum Humaniter dan Hak Asasi Manusia - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahun 2007Bahan BacaanMateri : <strong>Hukum</strong> <strong>Humaniter</strong>dahulu meminta “permissive ROE”kepada markas besar. Kemudianmarkas besar meneruskan permintaantersebut kepada kabinet, <strong>dan</strong> kabinetlahyang memberikan persetujuan terakhir.Dengan demikian, dalam ROE ini dapatdilihat a<strong>dan</strong>ya penyatuan antara hukumhumaniter dengan ketentuan-ketentuanoperasional itu sendiri.VII. Perkembangan <strong>Hukum</strong> <strong>Humaniter</strong>7.1. Konvensi Den HaagKonvensi-konvensi Den Haag merupakanketentuan hukum humaniter yangmengatur mengenai cara <strong>dan</strong> alatberperang. Konvensi-konvensi Den Haag inimerupakan konvensi-konvensi yangdihasilkan dari Konferensi-konferensi DenHaag I <strong>dan</strong> II yang diadakan pada tahun1899 <strong>dan</strong> 1907.7.1.1 Konvensi Den Haag 1899Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899merupakan hasil Konferensi Perdamaian Iyang diselenggarakan pada tanggal 18 Mei -29 Juli 1899. Konferensi ini terselenggaraatas prakarsa Tsar Nicholas II dari Rusia.Untuk melaksanakan kehendak TsarNicholas II itu, maka pada tahun 1898Menteri Luar Negeri Rusia Count Mouravieffmengedarkan surat kepada semuaPerwakilan Negara-negara yangterakreditasi di St. Petersburg, berupaajakan Tsar untuk mempertahankanperdamaian Dunia <strong>dan</strong> mengurangipersenjataan. Konvensi yang berlangsung 2(dua) bulan ini menghasilkan tiga konvensi<strong>dan</strong> tiga deklarasi pada tanggal 29 Juli 1899.Ketiga Konvensi yang dihasilkan adalah :1. Konvensi I tentang Penyelesaian DamaiPersengketaan Internasional;2. Konvensi II tentang <strong>Hukum</strong> <strong>dan</strong>Kebiasaan Perang di Darat;3. Konvensi III tentang Adaptasi AzasazasKonvensi Jenewa tanggal 22Agustus 1864 tentang <strong>Hukum</strong> Perang diLaut.Se<strong>dan</strong>gkan tiga deklarasi yang dihasilkanadalah sebagai berikut :1. Melarang penggunaan peluru-pelurudum-dum (peluru-peluru yangbungkusnya tidak sempurna menutupbagian dalam, sehingga dapat pecah<strong>dan</strong> membesar dalam tubuh manusia).2. Peluncuran proyektil-proyektil <strong>dan</strong>bahan-bahan peledak dari balon selamajangka lima tahun yang terakhir ditahun 1905 juga dilarang.3. Penggunaan proyektil-proyektil yangmenyebabkan gas-gas cekik <strong>dan</strong>beracun juga dilarang.7.1.2. Konvensi Den Haag 1907Konvensi-konvensi tahun 1907 inimerupakan kelanjutan dari KonferensiPerdamaian I tahun 1809 di Den Haag.Konvensi-konvensi yang dihasilkan dariKonvensi Den Haag II adalah sebagaiberikut :1. Konvensi I tentang Penyelesaian DamaiPersengketaan Internasional;2. Konvensi II tentang PembatasanKekerasan Senjata dalam MenuntutPembayaran Hutang yang Berasal dariPerjanjian Perdata;3. Konvensi III tentang Cara MemulaiPeperangan;4. Konvensi IV tentang <strong>Hukum</strong> <strong>dan</strong>Kebiasaan Perang di Darat dilengkapidengan Peraturan Den Haag;5. Konvensi V tentang <strong>Hak</strong> <strong>dan</strong> KewajibanNegara <strong>dan</strong> Warga Negara Netraldalam Perang di Darat;6. Konvensi VI tentang Status KapalDagang Musuh Pada Saat PermulaanPerang;Lembaga Studi <strong>dan</strong> Advokasi Masyarakat, ELSAM 13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!