11.07.2015 Views

Hukum Humaniter dan Hak Asasi Manusia - Elsam

Hukum Humaniter dan Hak Asasi Manusia - Elsam

Hukum Humaniter dan Hak Asasi Manusia - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahun 2007Bahan BacaanMateri : <strong>Hukum</strong> <strong>Humaniter</strong>7. Konvensi VII tentang Status KapalDagang menjadi Kapal Perang;8. Konvensi VIII tentang PenempatanRanjau Otomatis di dalam Laut;9. Konvensi IX tentang Pemboman olehAngkatan Laut di Waktu Perang;10. Konvensi X tentang Adaptasi Asas-asasKonvensi Jenewa tentang Perang diLaut;11. Konvensi XI tentang PembatasanTertentu terhadap Penggunaan <strong>Hak</strong>Penangkapan dalam Perang AngkatanLaut;12. Konvensi XII tentang MahkamahBarang-barang Sitaan;13. Konvensi XIII tentang <strong>Hak</strong> <strong>dan</strong>Kewajiban Negara Netral dalam Perangdi Laut.Hal-hal penting yang terdapat dalamKonvensi Den Haag tahun 1907 antara lainadalah :1. Konvensi III Den Haag 1907 mengenaiCara Memulai PeperanganPerang antara Rusia <strong>dan</strong> Jepang padatahun 1904 dimulai dengan suatuserangan secara tiba-tiba oleh Jepangterhadap kapal perang Rusia. Kejadianinilah yang menjadi bahan pembicaraandalam Konferensi Den Haag tahun 1907,yang hasilnya adalah disepakatinyaKonvensi III tahun 1907 yang judulresminya “Hague Convention No. IIIRelative to the Opening of Hostilities”,dimana Pasal 1 Konvensi ini berbunyi :“The Contracting Powers recognize thathostilities between themselves must notcommence without previous andexplecit warning, in the either of areasoned declaration of war or of anultimatum with conditional declarationof war”.Dengan demikian, suatu perang dapatdimulai dengan :a. Suatu pernyataan perang, disertaidengan alasannya.b. Suatu ultimatum yang disertaidengan pernyataan perang yangbersyarat. Apabila penerimaultimatum tidak memberi jawabanyang tegas/memuaskan pihak yangmengirim ultimatum dalam waktuyang ditentukan, sehingga pihakpengirim ultimatum akan beradadalam keadaan perang denganpenerima ultimatum.2. Konvensi Den Haag IV 1907 mengenai<strong>Hukum</strong> <strong>dan</strong> Kebiasaan Perang di DaratKonvensi ini judul lengkapnya adalah“Convention Respecting to the Laws andCustoms of War on Land”. Konvensi initerdiri dari 9 pasal, yang disertai jugadengan lampiran yang disebut “HagueRegulations”. Konvensi ini merupakanpenyempurnaan terhadap KonvensiDen Haag II 1899 tentang KebiasaanPerang di Darat. Hal penting yangdiatur dalam Konvensi Den Haag IV1907 adalah mengenai apa yang disebutsebagai “Klausula si Omnes”, yaitubahwa konvensi hanya berlaku apabilakedua belah pihak yang bertikai adalahpihak dalam konvensi, apabila salahsatu pihak bukan peserta konvensi,maka konvensi tidak berlaku. Selain itu,hal penting lainnya yang perludiperhatikan adalah ketentuanketentuanyang terdapat dalamLampiran Konvensi Den Haag IV(Hague Regulations), antara lain :a. Pasal 1 HR, yang berisi mengenaisiapa saja yang termasuk“belligerents”, yaitu tentara. Pasal inijuga mengatur mengenai syaratsyaratyang harus dipenuhi olehkelompok milisi <strong>dan</strong> korps sukarela,sehingga mereka bisa disebutsebagai kombatan, yaitu :Lembaga Studi <strong>dan</strong> Advokasi Masyarakat, ELSAM 14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!