Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahun 2007Bahan BacaanMateri : <strong>Hukum</strong> <strong>Humaniter</strong>4. Orang yang Dilindungi (ProtectedPersons)Istilah “orang yang dilindungi“menunjuk pada orang-orang pesertadalam perang atau sengketa bersenjatayang telah menjadi korban perang.Dalam arti luas meliputi juga orangorangsipil yang jatuh ke tangan musuhsebagaimana diatur dalam Pasal 4Konvensi IV. Selain itu, mengandungpengertian pula orang-orang yangkarena pekerjaannya harus dihormati <strong>dan</strong>tidak boleh diserang, yaitu para anggotadinas kesehatan, petugas rumah sakit,<strong>dan</strong> para rohaniwan.Pasal 13 Konvensi I <strong>dan</strong> II serta Pasal IVPar. A Konvensi III menetapkan bahwaorang-orang yang dilindungi dalamketiga Konvensi tersebut adalah :i. Anggota-anggota angkatan perangdari suatu pihak dalam sengketa,begitu pula anggota-anggota milisiatau barisan sukarela, yangmerupakan bagian dari angkatanperang itu.ii. Anggota-anggota milisi lainnyaserta anggota-anggota dari barisansukarela lainnya, termasuk gerakanperlawanan yang diorganisir, yangtergolong pada suatu pihak dalamsengketa <strong>dan</strong> beroperasi di dalamatau di luar wilayah mereka,sekalipun wilayah itu diduduki,asal saja milisi atau barisan sukarelademikian, termasuk gerakanperlawanan yang diorganisir,memenuhi syarat-syarat sebagaiberikut :a. dipimpin oleh seorang yangbertanggung jawab atasbawahannya;b. mempunyai tanda pengenaltetap yang dapat dikenal darijauh;c. membawa senjata secara terangterangan;d. melakukan operasi-operasimereka sesuai dengan hukumhukum<strong>dan</strong> kebiasaankebiasaanperang.iii. Anggota-anggota angkatan perangtetap yang tunduk pada suatupemerintah atau kekuasaan yangtidak diakui oleh negara Penahan.iv. Orang - orang yang menyertaiangkatan perang tanpa dengansebenarnya menjadi anggota dariangkatan perang itu, sepertianggota sipil awak pesawat terbangmiliter, wartawan perang, pemasok,anggota-anggota kesatuan kerjaatau dinas yang bertanggung jawabatas kesejahteraan angkatan perang,asal saja mereka telah mendapatpengesahan dari angkatan perangyang mereka sertai.v. Anggota awak kapal pelayaranniaga termasuk nakhoda pemandulaut, taruna <strong>dan</strong> awak-awakpesawat terbang sipil dari pihakpihakdalam sengketa yang tidakmendapat perlakuan yang lebihbaik menurut ketentuan-ketentuanlain apapun dalam hukuminternasional.vi. Penduduk wilayah yang belumdiduduki yang tatkala musuhmendekat, atas kemauan merekasendiri <strong>dan</strong> dengan serentakmengangkat senjata untuk melawanpasukan yang menyerbu, tanpamempunyai waktu untukmembentuk kesatuan-kesatuanbersenjata yang teratur, asal sajamereka memikul senjata secaraterang-terangan <strong>dan</strong> menghormatihukum-hukum <strong>dan</strong> kebiasaankebiasaanperang.Lembaga Studi <strong>dan</strong> Advokasi Masyarakat, ELSAM 19
Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahun 2007Bahan BacaanMateri : <strong>Hukum</strong> <strong>Humaniter</strong>5. Lamanya Perlindungan DiberikanKetentuan mengenai lamanyaperlindungan diberikan, misalnya dapatdilihat dalam ketentuan Pasal 5 dariKonvensi III mengenai Perlakuanterhadap Tawanan Perang, yangberbunyi, “Konvensi ini akan berlaku bagiorang-orang yang disebut dalam Pasal 4sejak mereka jatuh dalam kekuasaan musuhhingga saat pembebasan <strong>dan</strong> pemulanganmereka terakhir. Bilamana timbul keraguraguanapakah orang-orang yang telahmelakukan perbuatan yang bersifatperbuatan permusuhan <strong>dan</strong> telah jatuhdalam tangan musuh termasuk dalamgolongan-golongan yang disebut dalamPasal 4, maka orang-orang demikian akanmemperoleh perlindungan dari Konvensiini, hingga saat kedudukan merekaditentukan oleh pengadilan yangkompeten”.Dari ketentuan yang disebutkan di atas,dapat disimpulkan bahwa saatjatuhnya orang-orang yang dilindungiKonvensi ke tangan musuh adalah saatmulai berlakunya pemberianperlindungan kepada orang-orangsebagaimana yang ditentukan dalamKonvensi Jenewa 1949.6. Persetujuan-persetujuan KhususMengenai persetujuan-persetujuankhusus ini diatur Pasal 6 KonvensikonvensiJenewa 1949, yangmenyatakan, antara lain bahwa PihakpihakPenandatangan konvensi Jenewadapat mengadakan persetujuan khususmengenai segala hal di sampingpersetujuan-persetujuanyangditentukan dalam Pasal-pasal 10, 15, 23,28, 31, 36, 37 <strong>dan</strong> 52.Pasal 6 ini tidak memuat ketentuanmengenai sifat, isi atau bentukpersetujuan tersebut, hanyamenetapkan bahwa persetujuanpersetujuanitu tidak boleh merugikankeadaan yang luka <strong>dan</strong> sakit, anggotaanggotadinas kesehatan ataurohaniwan atau membatasi hak-hakyang diberikan kepada konvensikonvensiini kepada orang-orangtersebut. Yang dibolehkan adalahpersetujuan yang sesuai denganketentuan-ketentuan konvensi ataubersifat tambahan atau penyempurnaandari ketentuan-ketentuan konvensi.7. Larangan Melepaskan <strong>Hak</strong>Pasal 7 adalah mengatur mengenai laranganbagi orang-orang yang dilindungi konvensiuntuk melepaskan hak-hak yang merekaperoleh di bawah konvensi-konvensiJenewa tahun 1949. Pasal 7 menyatakanbahwa “yang luka <strong>dan</strong> sakit, begitupunanggota dinas kesehatan serta rohaniwanrohaniwansekali-kali tidak boleh menolaksebagian atau seluruhnya hak-hak yangdiberikan kepada mereka oleh konvensi ini,serta oleh persetujuan-persetujuan khususseperti tersebut dalam pasal terdahulu,apabila ada”.Ketentuan Pasal 7 keempat konvensi inibertujuan agar negara penawan tidakmungkin lagi mengelakkan kewajibankewajibannyauntuk memberikanperlindungan kepada orang-orang yangtelah jatuh ke dalam tangannya, denganalasan bahwa mereka “dengan sukarela”atau “atas kemauan sendiri” telah menolakhak-hak <strong>dan</strong> jaminan yang diberikan olehkonvensi-konvensi kepada mereka.8. Pengawasan Pelaksanaan konvensia. Pengawasan <strong>dan</strong> Perlindungan :Negara PelindungMengenai ketentuan ini terdapatdalam Pasal 8 keempat konvensi,yang berbunyi “konvensi ini harusdilaksanakan dengan kerja samaLembaga Studi <strong>dan</strong> Advokasi Masyarakat, ELSAM 20
- Page 1 and 2: Seri Bahan Bacaan Kursus HAM untuk
- Page 3 and 4: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 5 and 6: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 7 and 8: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 9 and 10: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 11 and 12: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 13 and 14: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 15 and 16: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 17 and 18: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 19: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 23 and 24: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 25 and 26: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 27 and 28: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu
- Page 29: Kursus HAM untuk Pengacara XI, Tahu