11.07.2015 Views

IP_ Tagore Issue - Final.indd

IP_ Tagore Issue - Final.indd

IP_ Tagore Issue - Final.indd

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mengitari matahari dan banyakhal-hal lainnya. Rabindranathsangat terkesima dengan semuaini dan dia mulai menulis tentangapa yang didengarnya dariayahnya. Ini adalah esei panjangpertamanya secara bersambungtentang sains. Ketika dia tumbuhsemakin besar dan dapatmembaca buku-buku berbahasaInggris, dia mulai membacabuku-buku tentang astronomi.Kadang-kadang matematikamembuatnya sulit untukmemahami apa yang sedangdibacanya, tetapi dia terusberusaha untuk menguasainya.Dia paling suka buku Sir RobertBoyle (1627-1691). Setelah itu diamulai membaca esei-esei Huxley(1894-1963) tentang biologi. Diamenulis dalam Kata PengantarVisva Parichay:Alam raya telah menyembunyikandiri-mikronya, memperkecildiri-makronya atau menyimpannyadiatas rak dibalik hordeng. Diamenutup dirinya dengan pakaiandan memperlihatkan dirinya kepadakita dalam bentuk yang dapatdipersepsikan oleh manusia dalamlingkup struktur kekuatannyayang sederhana. Tetapi manusiaadalah segala-galanya tetapisimpel. Manusia adalah makhluksatu-satunya yang mencurigaipersepsinya sendiri yang simpel,menentangnya dan merasa amatsenang telah mengalahkannya.Untuk melewati batas-bataspersepsi yang simpel manusiatelah membawa lebih dekat apayang tadinya jauh, membuatyang tak terlihat menjadi terlihat,dan telah memberikan ekspresikepada apa yang dirasa sulit untukdipahami. Dia terus berusahauntuk mengetahui rahasia-rahasiadan masuk kedalam dunia yangtersembunyi yang berada dibalikdunia nyata untuk mengungkapmisteri-misteri dasar alam raya ini.Mayoritas manusia di dunia initidak memiliki kesempatan ataukekuatan untuk ikut serta dalamupaya-upaya yang telah menjadikansemua ini mungkin. Namunorang-orang yang tidak memilikikekuatan itu tetap hidup terasingdan terabaikan di pinggir-pinggirdunia modern...Tidak perlu dikatakan bahwa sayabukanlah seorang saintis, tetapisejak kecil keinginan kuat sayauntuk menikmati rasa (esensi)dari sains tidak mengenal batas.…Pikiran saya hanya terlatihdengan astronomi dan sains tentangkehidupan. Hal itu tidak dapatdisebut sebagai proper knowledge,dengan kata lain, pengetahuantersebut tidak mempunyai dasarkeilmuan yang kokoh. Tetapidengan banyak membaca telahmelahirkan sikap sainstifik yangalami dalam pikiran saya. Sayatidak pernah merasa bahwa sikapsaya mengenai sains telah merusakpuisi atau imajinasi saya dalam caraapa pun.Kini, pada akhir hidup saya,pikiran saya disibukkan olehteori baru tentang alam –mayavada yang sainstifik. Apayang baca sebelumnya, sayatidak memahaminya sepenuhnya,tetapi saya terus membaca. Kinijuga tidak mungkin bagi sayauntuk memahami semua yangtelah saya baca.Persahabatan <strong>Tagore</strong> yanglama dan intim denganAcharya Jagadish ChandraBose (1858-1937) mungkinjuga ikut membantunya dalampengembangan sikap hormatnyakepada sains. Hidup Acharyadipersembahkan untuk mencarisebab-akibat dalam kerjanyaalam, demi suatu kesatuan dalamkebhinnekaan alam, sebuahsinergi antara spiritualismedan nalar. Pencarian ini tidakterbatas kepada spekulasispekulasifilosofis saja tetapitelah mendorongnya untukmenciptakan instrumeninstrumendengan tingkat presisidan sensitivitas yang tinggi untukmengumpulkan bukti-buktilangsung dari alam. Hal ini jelastelah mendatangkan pengaruhbesar terhadap Rabindranathyang seperti Raja Rammohun(1774-1833), Bankimchandra(1838-1894) dan IswarchandraVidyasagar (1820-1891),perintis Renaisan Bengala, terusmencari sebuah sinergi antaraspiritualisme dan penalarandalam tradisi India. Rabindranathtidak saja telah membantutemannya dengan uang untukmelanjutkan eksperimeneksperimenperintisannya diInggris, dia juga banyak menulistentang mereka dan membuatmereka terkenal kepadamasyarakat Bengala.Dia juga pernah melakukanpercakapan-percakapan ekstensifdengan ilmuwan-ilmuwanterkemuka lainnya pada masanyaseperti Albert Einstein mengenaihakekat realita dan kausalita diJerman pada tahun 1930 dandengan Heisenberg (1901-1976)mengenai implikasi-implikasifilosofis teori kuantum diCalcutta pada tahun 1928.Keterlibatan dan pemahamannyatentang sains telah membantunyamengembangkan interpretasinyasendiri mengenai falsafahUpanishadik tentang Alamyang diperkenalkan kepadanyaoleh ayahnya ketika dia masihkecil. Falsafah ini menyibukkanpikirannya ketika diamenyampaikan kuliah Hibbert diOxford pada tahun 1930. Pikiranpikirannyayang disampaikannyadalam kuliah tersebut kemudianditerbitkan dalam bentuk bukuberjudul Religion of Man.(<strong>Tagore</strong>, 1931).Meskipun dia bersikap kritisterhadap teknologi yangmendominasi pikiran-pikiranmanusia dalam beberapadramanya (Muktadhara,Raktakarabi), dia siap menerimamanfaat-manfaatnya. DiSriniketan dimana penekanandiberikan kepada pembangunanpedesaan dia memperkenalkanbanyak teknologi sepertiteknologi pemintalan, bertukang,Landscape – sebuah lukisan karya <strong>Tagore</strong>industri kulit, dan sebagainya.Dalam Personality (1917) diamenulis:Sains berada di awal invasi duniamateri dan terus berlanjut untukmelakukan penjarahan-penjarahansecara membabi buta. Keadaansering terlihat menyeramkandan materialistik, dan bertentangdengan hakekat manusia sendiri.Tetapi akan datang masanyadimana beberapa kekuatan besaralam siap menerima panggilansemua individu, dan setidaktidaknyakebutuhan-kebutuhanutama untuk hidup akan disediakanbagi semua orang dengan sedikitusaha dan ongkos. Bagi manusia,hidup akan menjadi semudahbernafas, dan semangatnya akanbebas untuk menciptakan dunianyasendiri.Bagi Rabindranath kebenarankebenaransainstifik bukanlahabstraksi-abstraksi danformula-formula sematatetapi konkrit, kebenarankebenaranyang hidup yangtelah mengilhaminya untukmenulis puisi dan mengaranglagu-lagu menakjubkan.Dia mengasimilasikan danmenginternalkan pengetahuansainstifiknya dan merajutnyakedalam dasar-dasar falsafahnyadan ciptaan-ciptaan artistiknya.Fusi antara lagu-lagu dan syairsyairnyabegitu sempurnanyasehingga keduanya seolahberdampingan satu sama lainsebagai karya-karya seni yangbesar terpisah dari dunia sains.◆Penulis adalah Fisikawan ternama denganreputasi internasional, dan spesialismanajemen pendidikan, mengajar diS.N. Bose National Centre for Basic Sciences,Kolkata. Dia telah menulis beberapa bukutermasuk Testing Quantum Mechanics onNew Ground (1999), Cosmic Quest (2000),Riddles in your Tea-cup (1990, denganDipankar Home dan Suparno Chaudhuri),dll.INDIA PERSPECTIVES VOL 24 NO. 2/2010 48 INDIA PERSPECTIVES VOL 24 NO. 2/2010 49

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!