11.07.2015 Views

IP_ Tagore Issue - Final.indd

IP_ Tagore Issue - Final.indd

IP_ Tagore Issue - Final.indd

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Tagore</strong> sedang mengajar di Patha-Bhavana, sekolah di udara terbuka di SantiniketanSekolah Sang PenyairRabindra-Bhavana, Visva-Bharatianak-anaknya sendiri. Dan yanglain lagi berpendapat bahwasebagai seorang visioner dalambidang pendidikan, <strong>Tagore</strong> inginmendirikan sebuah sekolahteladan.Semua keterangan ini mungkinada benarnya. Tetapi satuhal yang jelas adalah: <strong>Tagore</strong>menginginkan sekolahnyadikembangkan menurut modelTapovana (hermitage ataupertapaan) seperti pada zamanIndia kuno, dan dia inginmelaksanakan gagasan-gagasanyang dikembangkan di Tapovana.Apakah itu berarti bahwa diaingin kembali ke masa silam?Jawabannya jelas ‘Tidak’. <strong>Tagore</strong>adalah seorang tokoh modernsehingga tidak mungkin diamenolak yang ada sekarang ini.Apa yang yang ingin dipinjam<strong>Tagore</strong> dari gagasan Tapovanaadalah sebagai berikut: (a)kedekatan dengan alam, jauhdari hiruk pikuk kehidupan kota;(b) hubungan yang erat antaraGuru dan murid, dalam suasanakekeluargaan; (c) keinginanuntuk mencapai kebenaran yanglebih hakiki, sesuatu yang seringdisinggung dalam kitab-kitabUpanishad di zaman India purba.Jadi dia pindah dari Kolkatake sebuah tempat bernamaSantiniketan, yang pernahdipilih oleh ayahnya, MaharshiDevendranath, untuk bermeditasidan kegiatan-kegiatan religiouslainnya. Tidak lama kemudianberdirilah sebuah sekolah yangterus mengalami perkembangan.Para siswanya datang dariberbagai lapisan masyarakat dandaerah-daerah lain di seluruhIndia. Para orang tua yang tidaksanggup mengawasi anak-anakmereka mengirim mereka keSantiniketan.Santiniketan adalah sebuahtempat yang jauh dari kota-kotabesar yang sibuk; disini tidakada penghalang antara manusiadan alam. Anak-anak dapatmerasakan dampak dari berbagaimusim; mereka berbasah-basahpada musim hujan, bermandikancahaya matahari dan menikmatimalam-malam bermandikancahaya rembulan.SUPRIYO TAGORESebuah kelas di udara terbuka di sekolah Santiniketan pada tahun-tahun pertamanya<strong>Tagore</strong> menginginkan sekolahnya dikembangkan menurutmodel Tapovana (hermitage atau pertapaan) sepertipada zaman India kuno, dan dia ingin melaksanakangagasan-gagasan yang dikembangkan di Tapovana.Sekolah yang didirikan oleh Rabindranath <strong>Tagore</strong> dewasa inidikenal dengan nama ‘Patha-Bhavana’ . Ulang tahunnya yangkeseratus diselenggarakan sembilan tahun yang lalu. Kini sekolahtersebut telah semakin besar. Mahasiswanya berasal dari semua daerahdi negara bagian Bengala Barat (West Bengal) dan reputasinya cukupbagus. Sekolah yang didirikan oleh pujangga besar India ini dimulaidengan sangat sederhana sekali. Pada bulan Desember 1901, <strong>Tagore</strong>memulai sekolah ini dengan hanya lima orang siswa; salah seorangdari mereka adalah putranya sendiri.Pada permulaan abad ke-20, <strong>Tagore</strong> telah menjadi seorang Pujanggaternama. Lalu mengapa dia sampai memikirkan untuk mendirikansebuah sekolah? Para ahli berbeda pendapat dalam masalah ini.Ada yang merasa bahwa pengalaman tragis <strong>Tagore</strong> sendiri dengansekolah-sekolah yang digagas oleh penjajah Inggris mungkinmenjadi salah satu alasannya. Yang lain berpendapat bahwa <strong>Tagore</strong>menganggap perlu untuk mendirikan sebuah sekolah guna mendidikINDIA PERSPECTIVES VOL 24 NO. 2/2010 12 INDIA PERSPECTIVES VOL 24 NO. 2/2010 13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!