12.07.2015 Views

Pembangunan Provinsi Gorontalo - UNDP

Pembangunan Provinsi Gorontalo - UNDP

Pembangunan Provinsi Gorontalo - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

GAMBAR 3.11Anggaran Pemerintah <strong>Gorontalo</strong> Dalam Bidang Pendidikan (%)Sumber : Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah <strong>Gorontalo</strong>, diolahGrafik batang di bawah menggambarkan perkembangan anggaran pendidikan per kapita. Kesimpulan yangdapat kita tarik dari gambar tersebut adalah kecenderungan peningkatan anggaran pendidikan per kapitakecuali pada Kabupaten Boalemo yang relatif stagnan dalam dua tahun terakhir. Dengan kata lain dalamhal pengalokasian anggaran pendidikan secara umum dapat dikatakan bahwa pemerintah daerah di<strong>Gorontalo</strong> baik kabupaten maupun kota telah menjadikan pendidikan sebagai salah satu prioritas dalampembangunan.Tidak dapat dipungkiri bahwa ada kesenjangan antara kabupaten dan kota serta antar kabupaten sendiridalam hal kapasitas keuangan untuk layanan pendidikan bagi tiap penduduk maupun untuk menjadikanpendidikan sebagai satu prioritas dalam pembangunan. Rata-rata anggaran pendidikan per kapitakabupaten/kota pada tahun 2006 adalah sebesar Rp 378.011,-. Kabupaten Boalemo mengalokasikan anggaranrelatif lebih rendah dibandingkan kabupaten lainnya yaitu sebesar Rp 168.602,- per kapita. Sementara itu,Kota <strong>Gorontalo</strong> mengalokasikan anggaran relatif lebih besar dibandingkan wilayah lain kabupaten yaitusebesar Rp 483.577,- per kapita. Perlu dicatat disini adanya satu indikasi bahwa biaya-biaya untukpenyelenggaraan pendidikan lebih mahal di kota dibandingkan dengan di kabupaten. Walaupun demikian,secara aggregat dapat dikatakan bahwa pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten kota mempunyaikomitmen terhadap pemenuhan hak atas pendidikan masyarakat utamanya pada pendidikan dasar.Prioritas pada pendidikan dasar berdampak pada pengeluaran pemerintah maupun masyarakat untukmemperoleh hak atas pendidikan. Biaya yang dikeluarkan oleh orang tua untuk pendidikan setingkat SDdan SLTP secara agregat relatif sangat rendah. Hal ini sejalan dengan Program Wajib Belajar PendidikanNasional (Wajardiknas) 9 tahun dimana pendidikan secara nasional diarahkan pada pendidikan tingkatsekolah dasar dan sekolah menengah. Grafik lingkaran di bawah ini menunjukkan porsi biaya yang ditanggungbaik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, orang tua atau yayasan (swasta) untuk biaya pendidikantiap murid pada tiap tingkatan pendidikan. Untuk setiap 100 persen biaya penyelenggaraaan pendidikantiap murid tingkat sekolah dasar, orang tua murid mempunyai kontribusi relatif rendah yaitu sekitar 0,38persen atau setara dengan Rp 2.224,96,- per tahun. Pemerintah sendiri mengalokasikan anggaran untukbiaya pendidikan tiap-tiap siswa di sekolah dasar sebesar Rp 120.885,- (pemerintah pusat) dan Rp 467.885,-(pemerintah daerah).41<strong>Pembangunan</strong> <strong>Provinsi</strong> <strong>Gorontalo</strong>:Perencanaan denganIndeks <strong>Pembangunan</strong> Manusia

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!