Brazil, Colombia, dan lain-lain. Dalam hal ini, kopi Indonesia kalah bersaingdengan kopi arabika asal negara-negara lain.Komposisi Ekspor Menurut Negara TujuanAda lima negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia, yaitu AS, Jepang,Jerman Barat, Polandia dan Korea Selatan dengan pangsa masing-masing20,71%, 14,79%, 14,30%, 7,81% dan 4,90% pada tahun 2001. Selebihnyasebanyak 37,5% tersebar di anyak negara Eropa, Timur Tengah dan Asia. ASdan Jepang secara tradisional merupakan pasar utama ekspor kopi Indonesia. Dimasa datang, Indonesia perlu mengembangkan ekspor ke lebih banyak negaratujuan lainnya sebagai pasar baru.Pesaing IndonesiaDalam mengekspor kopi ke pasar dunia, Indonesia berhadapan dengannegara-negara eksportir lainnya.Negara-negara eksportir utama kopi adalahsama dengan negara-negara produsen utama, yaitu Brazil, Colombia, Vietnamdan Indonesia, dengan rata-rata pangsa ekspor masing-masing 22,14%, 12,5%,8,6% dan 6,8% (Tabel 4.5). Untuk Indonesia, pangsa ekspor hamapir samadengan pangsa produksi. Untuk Colombia dan Vietnam, pangsa ekspornya lebihbesar dibanding pangsa produksinya, sedangkan untuk Brazil, pangsaekspornya lebih kecil dibanding pangsa produksinya.Tabel 4.5. Pangsa Ekspor Negara-negara eksportir kopi dunia, 1997-2001 (%)Negara Eksportir 1997 1998 1999 2000 Rataan1. Brazil2. Colombia3. Vietnam4. Indonesia5. Meksiko6. Guatemala7. Cote d‟voire8. Uganda9. India19,0313,928,336,465,225,056,483,914,3627,2012,247,927,174,954,923,024,334,1021,8411,458,956,705,015,054,694,583,5920,2512,218,986,775,155,204,474,994,1910. Ethio 2,82 2,08 2,19 2,30pia11. Lainn24,44 22,08 25,95 25,49ya22,1412,58,56,85,15,14,74,54,12,324,5Total Dunia 100 100 100 100 100Ekspor („000 t) 4682 5053 5030 5011 4944Sumber: Statistik Perkebunan Indonesia – Kopi 1999-2001 (Ditjen Produksi Perkebunan,2001), diolah:4.1.2. Pertanaman Kopi
Perkebunan RakyatAreal kopi rakyat merupakan 94,09% (rata-rata) dari total areal kopinasional selama 1996-2001. Perkembangan, luas dan produksi kopi rakyatselama periode tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.6. Luas kopi rakyat cenderungmeningkat selama 1996-1997, tetapi kemudian menurun cukup cepat pada tahun1998 dan berlanjut sampai 1999 akibat krisis ekonomi. Pada tahun 2000 sedikitmeningkat dan berlanjut smapai 2001. Secara rata-rata, luas kopi rakyatmenurun 0,73% per tahun selama 1996-2001.Produksi kopi rakyat merupakan 92,82% (rata-rata) dari produksi nasionalselama periode 1996-2001. Jika dilihat perkembangannya, areal kopi rakyatmenurun pada tahun 1997, tetapi meningkat cepat pada tahun 1998 yangberlanjut hingga 1999, tetapi lalu menurun pada tahun 2000. Pada tahun 2001,produksi meningkat lagi. Secara rata-rata, produksi kopi rakyat meningkat 3,13%per tahun selama 1996-2001.Perkebunan BesarLuas areal kopi PBN hanya merupakan 3,11% (rata-rata) dari areal kopinasional selama periode 1996-2001. Dari Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa luasareal kopi PBN meningkat drastis pada tahun 1997, yang berlanjut smapaidengan 1998 dan 1999 dengan laju menurun. Pada tahun 2000 sedikit menurun,tetapi pada tahun 2001 sedikit meningkat lagi. Secara rata-rata luas kopi PBNmeningkat 11,05% pe rtahun selama 1996-2001.Produksi kopi PBN merupakan 4,64% (rata-rata) dari produksi kopinasional selama periode 1996-2001. Jika dilihat perkembangannya, produksikopi PBN meningkat drastis pad tahun 1997, yang berlanjut smapai dengan 1998dan 1999 dengan laju menurun. Pada tahun 2000 sedikit menurun, tetapi padatahun 2001 sedikit meningkat lagi. Secara rata-rata produksi kopi PBNmeningkat 16,86% per tahun selama 1996-2001.Luas kopi PBS merupakan 2,80% (rata-rata) dari areal kopi nasionalselama periode 1996-2001. Jika dilihat perkembangannya, areal kopi PBS jugameningkat cukup cepat pada tahun 1997, dan melonjak pad atahun 1998 tetapikemudian merosot pada tahun 1999, kemudian terus menurun sampai 2001.Secara rata-rata, luas kopi PBS meningkat 0,13% per tahun selama 1996-2001.Produksi kopi PBS merupakan 2,54% (rata-rata) dari produksi kopinasional selama periode 1996-2001. Jika dilihat perkembangannya, produksikopi PBS juga meningkat cukup cepat pada tahun 1997, dan melonjak padatahun 1998 tetapi kemudian merosot pada tahun 1999, kemudian terusmeningkat selama 2000-2001. Secara rata-rata, produksi kopi PBS meningkat8,52% per tahun selama 1996-2001.Total areal kopi nasional sedikit meningkat pada tahun 1997, kemudianmenurun terus selama 1998-2000 dan emudian sedikit meningkat pada tahun
- Page 1 and 2: PENINGKATAN NILAI TAMBAHKOMODITAS I
- Page 3 and 4: Tujuan dari penelitian dan pembuata
- Page 5 and 6: 2.3. Indikasi geografis di tataran
- Page 7 and 8: lain dari barang tersebut adalah di
- Page 10 and 11: Hak yang diberikan oleh Uni Eropa a
- Page 12 and 13: telah menjadi nama generik yang leb
- Page 14 and 15: yang telah mendapatkan reputasi nas
- Page 16 and 17: Kopi lain yang cukup dikenal adalah
- Page 18 and 19: masing-masing mencapai 218.8 juta U
- Page 20 and 21: Sumber: Dokumen SKA (Direktorat Eks
- Page 24 and 25: 2001. Secara rata-rata, luas kopi n
- Page 26 and 27: Tabel 4.7. Luas areal dan produksi
- Page 28 and 29: Khusus untuk provinsi Sumatera Utar
- Page 30 and 31: 3 2003 1,636 5,667 743 8,046 3,852.
- Page 32 and 33: Bangli dan hampir 99 persen menyedi
- Page 34 and 35: AlgeriaPerancisSpanyolArgentinaRep.
- Page 36 and 37: 2001 228.302 195.137 913.208Rataan
- Page 38 and 39: - Hasil dijual bebas ke pedagang at
- Page 40 and 41: Pada tahun 2003, aktivitas FTK Temb
- Page 42 and 43: pembenihan, penanaman, pemanenan, d
- Page 44 and 45: 114,7 juta. Dari lad ahitam juga ad
- Page 46 and 47: sembilan negara penghasil yang terg
- Page 48 and 49: Tahun Tanaman BelumMenghasilkanTana
- Page 50 and 51: Di Sumatera Selatan, telah berhasil
- Page 52 and 53: persatuan dan kesatuan yang mendala
- Page 54 and 55: penepung yang digunakan dalam prose
- Page 56: BAB VI.KESIMPULANDalam Studi pustak