12.07.2015 Views

BAB IV - Direktorat Jenderal KPI

BAB IV - Direktorat Jenderal KPI

BAB IV - Direktorat Jenderal KPI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pada tahun 2003, aktivitas FTK Tembakau dilakukan sesuai dengan polatanam tembakau itu sendiri. Pada masa Pra Tanam (Januari-Maret) dilakukandiskusi tentang (1) rencana pembelian tembakau oleh para pengusaha, (2)kemitraan. Selanjutnya hasil yang diperoleh adalah (1) petani dapatmemutuskan menanam atau tidak menanam dengan pertimbangan pasar, (2)Areal tanam berkurang 50%. Selanjutnya pada masa tanam (April-Agustus)dilakukan diskusi tentang (1) teknologi budidaya dan (2) kemitraan. Sehinggahasil yang diperoleh adalah (1) komunikasi dan hubungan petani denganpengusaha semakin baik, (2) terjadi kemitraan langsung antara petani denganpengusaha di beberapa kecamatan. Terakhir pada masa panen & pemasaran(Agustus-Oktober) dilakukan diskusi tentang (1) jadwal buka gudang; dan (2)permasalahan dalam pemasaran. Sehingga hasil yang diperoleh adalah (1)sebagian besar tembakau yang dipanen terserap pasar; dan (2) pendapatansebagian besar petani (khusus Na oogst) relatif lebih baik dari tahunsebelumnya.Dalam membangun informasi pasar dibutuhkan kolaborasi antarkabupaten. Beberapa hal yang melatarbelakangi dilakukannya kolaborasi antarkabupaten dalam menangani persoalan tembakau yaitu :1. Bahan baku tembakau untuk industri rokok nasional tersedia padabanyak wilayah di Jawa Timur (20 kabupaten).2. Ketergantungan industri rokok nasional pada bahan baku tembakau disatu wilayah sangat kecil, karena kekurangan supply pada satuwilayah dapat dicukupi dari wilayah lain. Sebaliknya, ketergantunganpetani untuk menjual tembakau kepada industri rokok nasional sangattinggi.3. Transparansi rencana pembelian (kapasitas pembelian) belummelembaga atau belum menjadi aturan main.4. Masih rendahnya komitmen perusahaan untuk bermitra dengan petani.5. Budaya menanam tembakau yang masih menjadi simbolkesejahteraan petani.Tujuan dari kolaborasi ini adalah : (1) menyeimbangkan supply-demandtembakau pada skala regional; dan (2) mendorong komitmen perusahaan untukmengembangkan kemitraan dengan para petani. Beberapa aktivitas yang perludilakukan yaitu :1. Kerjasama dalam manajemen kontrol terhadap demand dan supplytembakau serta pengembangan sistem informasi pasar.2. Kerjasama dalam peningkatan kualitas DM petani tembakau.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!