12.07.2015 Views

BAB IV - Direktorat Jenderal KPI

BAB IV - Direktorat Jenderal KPI

BAB IV - Direktorat Jenderal KPI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Khusus untuk provinsi Sumatera Utara, Belanda lebih dulu melakukanpenanaman kopi arabika yang disebut "Mandheling" yang dimulai dari kabupatenTapanuli Selatan, segera setelah perkebunan Mandheling, Belanda memperluasperkebunan kopi di kabupaten sekitarnya yang berdekatan, seperti LintongNihuta di kabupate Tapanuli Utara Dan Sumbul/Sidikalang di kabupaten Dairi.Semua kopi arabika ditanam pada areal 1200 meter di atas permukaan lautberdekatan dengan danau " TOBA". Selanjutnya, kopi arabika jenis yang samajuga ditanam pada Tanah Tinggi Gayo (kabupaten Aceh Tengah) dekat danau "LAUT TAWAR". Keuntungan perkebunan dataran tinggi, kopi memilikikaraktreristik khusus seperti bijinya keras dan memiliki aroma yang harum.Nama kopi arabika “MANDHELING" merupakan ide dari eksportir Medanyang diambil dari perkebunan pertama Mandheling-di kabupaten TapanuliSelatan. Di tahun 1968, seorang eksekutif dari Japannese Trading Housemengunjungi eksportir dan terkesan setelah mencoba secangkir kopi arabika.Ungkapannya adalah ia telah mencicipi kopi arabika macam ini ketika ia adalahmasih menjadi seorang prajurit di Sibolga ( Tapanuli Tengah) selama PerangDunia II. Orang tersebut kemudian mulai melakukan impor kopi arabiaa keJepang dengan label KOPI ARABICA MANDHELING dan mempromosikannyabahwa kopi arabika ini adalah salah satu kopi arabika terbaik di dunia. Sejak itu,konsumen Jepang lebih tertarik dengan KOPI ARABICA MANDHELING. Namakopi Mandheling sudah menjadi identik dengan kopi mutu yang tinggi dimanamereka yang menyenangi tidak pernah melupakan aroma harumnya.Sekarang ini kopi Mandheling menjadi komposisi utama ramuan kopi,mereka yang akan menghasilkan mutu kopi tinggi akan menggunakan kopiarabika Mandheling sebagai campurannya.Sekarang ini, produksi kopi arabika Mandheling Sumatera Utara sekitar15,000 - 16,500 ton dan Aceh memproduksi sekitar 10,000- 14,000 ton.Pengembangan kopi arabika di Sumatera Utara terutama di kabupaten TapanuliSelatan, Tapanuli Utara, Simalungun, Deli Serdang, dan Dairi.Perkembangan saat ini luas pertanaman dan produksi kopi arabika diSumatera Utara semakin meningkat meningkat dan diharapkan dapat terusterjadi untuk masa yang akan datang sehingga Sumatera Utara akan memilikikopi mutu tinggi yang menjadi kebanggaan masyarakat.Secara keseluruhan luas perkebunan kopo arabika sekitar 31.551,33hektar atau sekitar 53,73% dari area luas lahan kopi di Sumatera Utara.Pengembangan kopi arabika relatif lambat, hal ini disebabkan kopi arabikatumbuh baik hanya di sekitar ketinggian 800-1.500 meter d.p.a, sehinggaberkompetisi dengan tanaman lainnya seperti sayuran atau hortikultura yangmemiliki nilai ekonomi tinggi. Walaupun demikian Asosiasi Eksportir KopiSumatera Utara telah mencoba membantu petani kopi di dalam melakukanrehabilitasi kopi arabika, yaitu untuk kopi arabika " Lintong" dan kopi arabika "Mandheling".

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!