penepung yang digunakan dalam proses produksi dapat menggunakan mesinberkapasitas 400 - 500 kg/jam bersumber tenaga Elektro Motor 1 HP 220 Volt.Kebutuhan investasi pada proses produksi tepung lada secara lengkap disajikanpada Tabel 4.24 berikut . Biaya yang diperlukan untuk investasi tanah,bangunan, mesin dan kendaraan diperkirakan sebesar Rp 1 084 962 500,-.Tabel 4.24. Kebutuhan Investasi Proses Produksi Tepung LadaNO KETERANGAN SATUAN VOLUMEHARGA JUMLAH(Rp)(Rp)1 Bangunan Kantor meter 50 750,000 37,500,0002 Bangunan Pabrik meter 500 750,000 375,000,0003 Mesin Penepung unit 2 50,000,000 100,000,0004 Mesin Penyaring unit 2 50,000,000 100,000,0005 Mesin Pengepakan unit 2 5,000,000 10,000,0006 Open Pengering unit 1 100,000,000 100,000,0007 Kendaraan Roda 4 unit 2 150,000,000 300,000,0008 Kendaraan Roda 2 unit 2 15,000,000 30,000,0009 Tanah Ha 2 3,000,000 6,000,00010 Biaya Lain (2.5 persen) 26,462,500JUMLAH 1,084,962,500Proses produksi dilakukan menggunakan bahan baku lada kering yang dibeli dari petani dengan asumsi kapasitas produksi hanya 300 ton per tahun atausekitar 1 ton per hari. Proses produksi menggunakan kemasan, bahan penolongdan biaya bahan bakar. Tenaga kerja yang digunakan dalam mengelola usahakecil tepung lada putih ini menggunakan sistem organisasi sederhana.Kebutuhan tenaga dan bahan dalam proses produksi tepung lada putih disajikanpada Tabel 4.25 berikut.Tabel 4.25. Kebutuhan Operasional Proses Produksi Tepung LadaNO KETERANGAN SATUAN VOLUMEHARGA JUMLAH(Rp)(Rp)1 Biaya PersonaliaPimpinan/Manajer Rp/Tahun 26 4,000,000 104,000,000Administrasi Rp/Tahun 65 500,000 32,500,000Bulanan Rp/Tahun 130 300,000 39,000,000Borongan Rp/Tahun 1440 300,000 432,000,000Jumlah 607,500,0002 Biaya Operasional
Bahan Baku LadaKeringRp/Tahun 300,000 43,360 13,008,000,000Botol Kemasan Rp/Tahun 1,350,000 750 1,012,500,000Bahan Baku Penolong Rp/Tahun - - 650,400,000Bahan Bakar Rp/Tahun 36,000 450 16,200,000Biaya Lain (2.5persen)Rp/Tahun 367,177,500Jumlah 15,054,277,500TOTAL 15,661,777,500<strong>BAB</strong> VDAFTAR ACUANBlakeney, M., 2001: Geographical indications and TRIPS. Occasionalpaper no. 8. Quaker United Nations Office, Geneva.Escudero, S., 2001: International protection of geographical indicationsand developing countries. TRADE working papers no. 10, South Centre,Geneva. Available at: http://www.southcentre.orgKampf, R. 2003. Administration of a regional registration system forgeographical indications: How to specify and to control geographicalindications? WII-10 Asia and The Pacffic Regional ~;ymposium on theProtection q1'Geographical Indications, New Delhi, November 18 to 20, 2003,13 p.Mawardi, S,. 2004 : Peranan Perlindungan Indikasi Geografis dalampemasaran global. Seminar Hak Kekayaan Intelektual. Surabaya 29-30 April2004.OECD, 2000: Appellations of origin and geographical indications inOECD Member Countries: economic and legal implications, Working Party onAgricultural Policies and Markets of the Committee for Agriculture JointWorking Party of the Committee for Agriculture and the Trade Committee,COM/AGR/APM/TD/WP (2000)15/FINAL.Ozaman, N. 2003. Protection of Geographical Indications - FoodProducts – The Example of Champagne Industry, France. WIPO Asia andThe Pacific Regional Symposium on the Protection of GeographicalIndications, New Delhi, November 18 to 20, 2003, 12 p.Schechter, Frank Isaac, 1925: The historical foundations of the lawrelating to trademarks. New York: Columbia University Press.
- Page 1 and 2:
PENINGKATAN NILAI TAMBAHKOMODITAS I
- Page 3 and 4: Tujuan dari penelitian dan pembuata
- Page 5 and 6: 2.3. Indikasi geografis di tataran
- Page 7 and 8: lain dari barang tersebut adalah di
- Page 10 and 11: Hak yang diberikan oleh Uni Eropa a
- Page 12 and 13: telah menjadi nama generik yang leb
- Page 14 and 15: yang telah mendapatkan reputasi nas
- Page 16 and 17: Kopi lain yang cukup dikenal adalah
- Page 18 and 19: masing-masing mencapai 218.8 juta U
- Page 20 and 21: Sumber: Dokumen SKA (Direktorat Eks
- Page 22 and 23: Brazil, Colombia, dan lain-lain. Da
- Page 24 and 25: 2001. Secara rata-rata, luas kopi n
- Page 26 and 27: Tabel 4.7. Luas areal dan produksi
- Page 28 and 29: Khusus untuk provinsi Sumatera Utar
- Page 30 and 31: 3 2003 1,636 5,667 743 8,046 3,852.
- Page 32 and 33: Bangli dan hampir 99 persen menyedi
- Page 34 and 35: AlgeriaPerancisSpanyolArgentinaRep.
- Page 36 and 37: 2001 228.302 195.137 913.208Rataan
- Page 38 and 39: - Hasil dijual bebas ke pedagang at
- Page 40 and 41: Pada tahun 2003, aktivitas FTK Temb
- Page 42 and 43: pembenihan, penanaman, pemanenan, d
- Page 44 and 45: 114,7 juta. Dari lad ahitam juga ad
- Page 46 and 47: sembilan negara penghasil yang terg
- Page 48 and 49: Tahun Tanaman BelumMenghasilkanTana
- Page 50 and 51: Di Sumatera Selatan, telah berhasil
- Page 52 and 53: persatuan dan kesatuan yang mendala
- Page 56: BAB VI.KESIMPULANDalam Studi pustak