13.07.2015 Views

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

interviewYang lebih penting,mau muda atautua, adalahsemangatnya.Mengenakan kerudung berwarna putihtelur (broken white), kemeja biru muda, dancelana bahan hitam, Nurul Izzah, 33 tahun,tampil di podium kantor Komisi untuk OrangHilang dan Korban Tindak Kekerasan pada Kamis duapekan lalu. Bahasa campuran Melayu-Inggris yangdigunakannya tak menyurutkan minat hadirin untukmendengarkan ceramahnya.Anggota parlemen Malaysia dari Partai KeadilanRakyat itu berbicara seputar peran pemuda dan masadepan ASEAN di hadapan para peserta program “SekolahHAM untuk Mahasiswa”. Menurut Nurul, pemudadi ASEAN, yang mencapai 600 juta jiwa, seharusnyamelibatkan diri dalam politik dengan agenda yangjelas.Kaum muda, kata dia, mempunyai hak dan kewajibanmendorong demokratisasi dan penegakan HAMdi negaranya melalui mekanisme politik. “Dalamagama, keadilan tidak mengikut berdasarkan warnakulit. Jadi mari kita, siapa pun itu, memperjuangkankeadilan dan hak asasi manusia,” ujar Nurul dengansuara menggebu.Putri sulung Anwar Ibrahim ini terjun ke politiksejak 1998, setelah lulus kuliah. Dia aktif mendukungagenda reformasi yang memperjuangkan perubahansistem politik dan ekonomi. Nurul menerima gelarPuteri Reformasi karena perjuangannya. Pada pemilulegislatif Mei lalu, Nurul Izzah mengalahkan calondari Barisan Nasional, Datuk Raja Nong Chik, denganmeraih 31.008 suara.Setelah menyampaikan kuliah umum selama satujam, dia bergegas menuju sebuah hotel di kawasanThamrin, Jakarta. Selama dalam perjalanan, WakilPresiden Partai Keadilan Rakyat itu meladeni berbagaipertanyaan Kustiah dari majalah detik.Selain mengeluhkan kehidupan pers yang tak se-<strong>Majalah</strong> detik 2 - 8 september 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!