13.07.2015 Views

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

FOKUSFOTO: GRANDYOS ZAFNA | DETIKFOTOTAP/KLIK UNTUK BERKOMENTARan untuk bisa memikat masyarakat dalam pemilu.Maklum, sebagian besar masyarakat Indonesia belummelihat visi seseorang, platform politik, atau programyang ditawarkan calon sebagai pertimbangan dalammemilih.Kesulitan lain mengukur tingkat elektabilitas Iwanadalah suami Rosana ini hingga kini, baik secara terang-teranganmaupun secara tersirat, tidak “bergerilya”melakukan kampanye ke daerah-daerah untukmenggalang dukungan. Berbeda dengan Raja DangdutRhoma Irama. “Hasil survei kami (LIPI), Rhoma Iramamemiliki tingkat elektabilitas karena dia rajin berkelilingke daerah-daerah menggalang dukungan,” tuturSyamsuddin.Rhoma sejatinya memiliki kemiripan dengan IwanFals, yakni sebagai musikus yang menyenandungkankritik sosial hingga dakwah. Dia lalu membangkitkandan membangun kembali sentimen emosional parapenggemar fanatiknya. Upaya ini kemudian ditangkapKetua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang menggadang-gadangRhoma sebagai calon presiden.Tapi, dengan perbandingan jumlah massa, IwanFals memiliki keunggulan, yakni organisasi penggemaryang lebih terstruktur, sehingga akan jauh lebihmudah bila dipadukan dengan massa partai-partaipendukung kalau dia sudi dicalonkan sebagai presiden.Realitasnya, rayuan yang berdatangan sepertinyabelum mempan menggoda Iwan.“Kalau orang mau jadi presiden semua, lantas siapayang jadi wartawan, penyanyi, ustad, pemain bola,”ujar Iwan kepada majalah detik.Iwan telah mengukur dirinya. Ia merasa tidak mampukalau harus menjadi presiden NKRI. Ia rupanyahanya ingin menjadi presiden NKOI.nARIF ARIANTO, KUSTIAH | SUDRAJATMAJALAH DETIK 2 - 8 SEPTEMBER 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!