13.07.2015 Views

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ekonomifoto: graphicnewsuntuk memanfaatkannya.Indonesia, seperti sebagianbesar negara didunia, belum banyak bergerakke arah shale gaskarena masalah biaya danteknologi. Ketua AsosiasiPerusahaan Migas Nasional,Effendi Siradjudin,mengatakan eksplorasigas tidak konvensional inisangat mahal. “Eksplorasishale gas kan butuhteknologi fracturing untukmeretakkan lapisan,” kata Effendi.Selain itu, pemerintah baru memberi angka perkiraanyang belum pasti. Belum ada angka cadanganterbukti, yang didapat dari pengeboran eksplorasi,sehingga para investor semakin berminat masuk.“Kalau di dunia minyak dan gas, untuk tahu berapayang pastinya, mau tidak mau harus melalui kegiatanpengeboran,” kata ahli energi Pri Agung Rakhmanto.Cadangan shale gas Indonesia diperkirakan tersebardi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.Investornya masih minim. “Baru Pertamina yang mulaimengerjakan shale gas,” ujar Direktur PembinaanUsaha Hulu Migas Kementerian Energi dan SumberDaya Mineral Hendra Fadly.Pertamina menggarap blok shale gas di kawa sanutara Sumatera lewat anak usahanya, PT PertaminaHulu Energi. Sejak 2011, Pertamina bersama tim dariKementerian Energi menggelar studi kandungan shalegas di kawasan utara Sumatera. Hasilnya, diperkirakanterdapat 18,56 Tcf di wilayah itu.<strong>Majalah</strong> detik 2 - 8 september 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!