13.07.2015 Views

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ekonomiO’Rourke mengatakankebijakan-kebijakan yangia sebut Hattanomics itubersifat proteksionis,kebijakan yang antiekonomipasar terbuka.sebut Hattanomics itu bersifat proteksionis, kebijakanyang anti-ekonomi pasar terbuka. Padahal, menurutO’Rourke, kebijakan proteksionis biasanya malahmembuat konsumen menjadi korban karena hanyamenguntungkan pihak yang memiliki kepentingantertentu. Selain itu, kebijakan seperti pembatasankepemilikan akan menakut-nakuti investor.Tak hanya O’Rourke, kalangan industri tambangjuga mengeluhkan langkah pemerintah ini. DirekturEksekutif Indonesia Mining Association Syahril A.B.menyebut larangan ekspor hasil tambang mentahtahun depan sebagai salah satu hal yang tidak ramahterhadap investasi.Ia mengatakan mendirikan smelter ataupeleburan hasil tambang membutuhkanwaktu sampai tujuh tahun dengan biayasampai triliunan rupiah. Sampai sekarangbelum ada perusahaan tambang mineralyang menjamin bahwa pabriknya beroperasitahun depan.Syahril mencontohkan, jika tambang milikNewmont atau Freeport tidak bisa dieksporkarena terganjal peraturan, negara bakal kehilangandevisa Rp 7-8 triliun. Begitu pula dengan sekitar 30ribu tenaga kerja yang akan menganggur. “Keadaanseperti ini kan tidak diminati oleh investor,” ujarnya.Dia menduga Hatta melihat bahwa kebijakan pembatasanekspor hasil tambang mineral mentah tidakmendukung investasi. Alhasil, muncullah paket kebijakanekonomi berupa kelonggaran ekspor bahanmineral mentah.Dalam pelonggaran ini, impor sapi, sayuran, danbuah—yang semula dibatasi ketat lewat kuota—akandiubah sistemnya menjadi mengikuti harga. Eksporhasil tambang mentah, yang semula dibatasi, dibuka

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!