13.07.2015 Views

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

FOKUSLahan yang kini didiami Iwansebelumnya merupakan kebunbambu milik Jasinan, yang dikenalwarga sekitar sebagai tukangteluh.tangga mengenal Jasinan sebagai tukang teluh yangdi masa tuanya hidup menyendiri. Karena predikat Jasinansebagai tukang teluh itu, warga tak ada yang beranimendekati tanah di sekeliling rumahnya. “Mengambilbuah yang jatuh pun warga tak berani, apalagimemetik,” kata Mak Rohati, 78 tahun, saat ditemuimajalah detik Rabu pekan lalu.Jenazah Jasinan dimakamkandalam satu areadengan Galang RambuAnarki, putra sulung IwanFals, di salah satu sudutkompleks kediaman Iwan.Menurut Mak Rohati, wargalainnya berturut-turutikut menjual tanah merekakepada Iwan, seperti Rafei,Haji Otik, Hajah Marsanah,Haji Mail, Mariyah, dan MangNaman. “Ada yang cuma menjual 200 meter, ada yang500 meter,” ujarnya.Kini, total luas lahan yang dimiliki Iwan mencapai9.000 meter. Lahan seluas itu, menurut Mitro, dibagibagiuntuk rumah induk keluarga Iwan Fals seluas1.000 meter, 3.000 meter untuk mes, 3.000 meterlapangan untuk panggung, dan sisanya untuk perpustakaanumum, kantor untuk manajemen Tiga Rambudan Sekretariat Badan Pengurus Pusat Orang Indonesia,aula, studio, musala, serta TokoKITA.Selain dua bendera Merah-Putih yang terpasangdi pintu gerbang, kekhasan rumah Iwan adalah tanaman.Di sana bisa dilihat pohon mangga, manggis,rambutan, duku, kecapi, pepaya, pisang, kelapa,dan masih banyak lagi. Juga ada sejumlah pohonlangka, seperti sukun, jamblang putih, matoa, dannagasari. Kerimbunan pohon ini dibelah oleh jalanMAJALAH DETIK 2 - 8 SEPTEMBER 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!