13.07.2015 Views

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

Versi PDF - Majalah Detik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

isnisKetua UmumAsosiasi,Ade Sudrajat,mengatakanimpormemerlukanbiayatransportasi,gudang, dansebagainya. Tapiternyata produkimpor bisa lebihmurah.TOKO Ersya Batik di Blok A Pasar Tanah Abang,Jakarta, itu ditumpuki dagangan pakaian.Sebagian dagangan yang dipajang datangdari Pekalongan, Jawa Tengah. Tapi, sekitartiga bulan lalu, ada batik buatan luar negeri di tokotersebut.Pemiliknya, Syahril, pernahmengambil beberapa kodi kainbatik buatan Cina. Pemasokkain itu pedagang yang juga datangdari Pekalongan. Kain ituia jahit dan jual sebagai pakaian.“Satu potong saya jual Rp100-115 ribu,” ucapnya.Hadirnya batik-batik asinginilah yang digelisahkan industritekstil Indonesia, terutamakarena harganya yang sangatmurah. Toko Elangtex, yangberada satu blok dengan ErsyaBatik, misalnya. Toko inimemang secara teknis tidakmenjual batik impor, dari Cinaatau Malaysia. “Yang ada ininih, mirip satin, semeternyaRp 15 ribu,” ucap Rika Priana,pemilik Elangtex, sembari menyodorkansegulung kain miripsatin tapi kasar dengan motifmirip batik.Rika mengatakan kualitaskain dari Cina itu kalah jikadibandingkan dengan kain batikcetak dari Indonesia. Tak mengherankan,kata Rika, jika hargabahan batik cetak Indonesia<strong>Majalah</strong> detik 2 - 8 september 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!